Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Kenapa Banyak Barang ‘Made in Indonesia’ di Luar Negeri?

by Lakuuu Team 9 October 2021

barang-indonesia-di-luar-negeri
Sobat Lakuuu apa pernah melihat tulisan ‘Made in Indonesia’ di label baju saat berlibur ke luar negeri? Seketika, kita menjadi bangga sebagai anak Indonesia, begitu tahu baju tersebut dibuat di Indonesia.

Tapi, apakah Sobat Lakuuu pernah bertanya, kenapa banyak barang di luar negeri yang bertuliskan ‘Made in Indonesia’? Apa alasannya? Simak informasinya lebih lanjut.

Offshoring vs Outsourcing


Fenomena banyaknya ditemukan barang-barang produksi atau buatan Indonesia di luar negeri disebut dengan offshoring.

Apa perbedaan offshoring dengan outsourcing?

Outsourcing merupakan kegiatan pengalihdayaan, yang terjadi ketika suatu perusahaan mengadakan negosiasi kontrak dengan pihak ketiga untuk melakukan fungsi tertentu.

Sedangkan, offshoring adalah kegiatan memindahkan tempat atau lokasi operasi, layanan pelanggan atau manufaktur, ke luar negeri yang memiliki biaya rendah.
Gambar diambil oleh Yusuf Adriansyah di Quora.

Contoh offshoring, sebuah kaos di Manchester yang diproduksi di Indonesia.

Saat perusahaan melakukan offshoring, maka pekerjaan yang seharusnya dikerjakan di negara asal, dipindahkan ke negara tujuan, dan selanjutnya dikerjakan oleh para tenaga lokal dengan tetap menggunakan bahan negara asal.

Nantinya, setelah pekerjaan itu selesai, barang-barang tersebut akan dikirim balik ke negara asalnya dan dijual di sana.

Itulah sebabnya, mengapa banyak dari warga negara Indonesia yang saat berlibur ke luar negeri, dibuat terkejut dengan banyaknya produksi barang yang berasal dari Indonesia.

Apa Dampak dari Offshoring?


Saat nama suatu negara tercantum di berbagai macam barang di negara lain, tentu negara tersebut akan diakui sebagai tempat produksi yang memiliki kualitas baik.

Negara produksi akan memiliki reputasi yang baik dan semakin dikenal oleh penduduk lokal di suatu negara.

Hal ini sama seperti kasus ‘Made in Indonesia’ di mana, terdapat sejumlah barang yang diproduksi di Indonesia, yang kemudian dijual di negara lain.
Sumber dari Nandira Absya di Quora

Hal ini menimbulkan pemikiran, bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang baik, karena produk-produk yang mereka buat sangatlah bermanfaat, serta tidak bisa dianggap sebelah mata.

Lalu, bagaimana dengan fenomena produk dengan label ‘Made in China’ yang menjamur di Tanah Air?

Banyaknya Barang Made in China di Indonesia

Gambar: https://unsplash.com/@markuswinkler
Skenario ini mirip dengan ‘Made in Indonesia’, di mana negara asal tirai bambu itu dipercayakan untuk membuat suatu produk dengan menggunakan bahan dari negara asal.

Lantas, kenapa rasanya banyak sekali produk-produk buatan asal China di Indonesia?

China dijuluki sebagai ‘pabrik dunia’ karena memiliki sumber daya manusia yang melimpah. Kurang lebih, ada 1,3 miliar jiwa yang hidup di China.

Banyaknya migrasi dari desa ke perkotaan, himpitan ekonomi, serta kurang patuhnya warga negara dalam mengikuti undang-undang yang ada, membuat para warganya bekerja siang malam untuk memproduksi barang, sehingga menghasilkan produk dengan jumlah yang masif.

Atas dasar inilah, banyaknya produk-produk ‘Made in China’ yang bertebaran tidak hanya di negara Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Dampak Buruk Offshoring

Gambar: https://unsplash.com/@gieling
Tujuan dari adanya offshoring adalah untuk mengurangi biaya yang keluar. Biaya yang dimaksud adalah biaya tenaga kerja, perpajakan hingga biaya barang.

Strategi ini juga dimanfaatkan untuk mendapatkan tingkat regulasi yang rendah, daripada yang lain.

Karena tujuan utamanya adalah pengurangan biaya, maka perusahaan yang ingin melakukan offshoring, akan melakukan survei dan riset negara mana yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, namun bersedia untuk dibayar dengan upah yang rendah.

Selain itu, apabila offshoring terus dilakukan, maka yang terjadi adalah meningkatnya pengangguran di negara asal, mengingat semua pekerjaan dilakukan oleh tenaga di negara lain.

Kegiatan offshoring juga mengurangi pendapatan negara tersebut, dengan menghindar dari pembayaran pajak yang seharusnya dibayarkan.