Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Nostalgia dengan 8 Permainan Tradisional. Anak 90-an Masih Ingat?

by Lakuuu 25 November 2021

permainan-tradisional
Permainan tradisional Indonesia menjadi salah satu kekayaan dalam bidang kebudayaan bangsa. Setiap daerah tentunya mempunyai ciri khas masing-masing, namun tidak jauh berbeda satu sama lain.

Saat ini budaya tersebut kian hilang ditelan waktu, karena tergerus arus perkembangan teknologi. Masa kecil indah menjadi kenangan tidak terlupakan. Beragam permainan ini biasanya dimainkan menjelang peringatan kemerdekaan.

Perbedaannya dengan game modern yaitu dari aspek peralatan dan bahan sederhana di lingkungan sekitar, misalnya kayu, batu, batu bata, karet gelang, serta lainnya. Apakah ada yang merasa rindu masa kecil?

Game modern dibuat dari pemanfaatan teknologi modern, sangat erat dengan dunia digital, bahan-bahan buatan, dan sebagainya. Hampir semua generasi saat ini sudah beralih ke pangkuan game modern.

Permainan Tradisional Indonesia Mengingatkan Masa Kecil

Walaupun saat ini sedang marak permainan komputer dan mobile lainnya, namun masyarakat tidak boleh melupakan akar budaya bangsa Indonesia. Berikut 8 permainan warisan yang membuat Sobat Lakuuu merasakan nostalgia.

1.  Egrang

Egrang pada awalnya populer di kawasan Jawa Barat, oleh karena itu sering dijumpai anak-anak kecil di Jawa Barat memainkannya. Terbilang cukup seru, menarik, dan meningkatkan keterampilan, Egrang banyak digemari.

2.  Bola Bekel

Dalam memainkan bola bekel, tidak diperlukan banyak tenaga, hanya saja membutuhkan kecepatan tangan dan mata. Sobat Lakuuu hanya memerlukan sebuah bola dengan biji bekel berjumlah 6 buah.

3.  Layang-Layang

Layang-layang biasa dimainkan oleh anak laki-laki. Layang-layang atau wau merupakan lembaran kertas tipis yang diterbangkan ke angkasa, lebih seru lagi bila pemainnya saling berkompetisi. Saking populernya, layang-layang mempunyai lagunya sendiri.

4.  Lompat Tali

Berbeda dengan layang-layang, permainan tradisional Indonesia lompat tali umumnya dimainkan perempuan. Sebelum bermain biasanya anak-anak menyiapkan karet gelang sambungan hingga menjadi panjang. Kemudian ujung tali karet diikat pada tiang.

5.  Congklak

Congklak atau dakon membutuhkan sebuah papan congklak, kerikil, atau biji-bijian. Papan congklak mempunyai 16 lubang berupa 14 lubang kecil serta 2 lubang besar. Congklak biasa dimainkan dua orang secara bergantian.

6.  Petak Umpet

Petak umpet terbilang cukup sederhana, karena dilakukan tanpa alat bantu sama sekali. Semakin banyak orang yang ikut bermain, keseruannya akan meningkat. Salah satu orang akan berjaga, sedangkan yang lain bersembunyi.

7.  Engklek

Engklek sangat populer di kalangan generasi 90-an, biasa dimainkan para perempuan, namun tak jarang laki-laki juga memainkannya. Pemain harus melompat melewati banyak petak untuk memenangkan permainan.

8.  Gobak Sodor

Siap-siap merasakan jantung berdetak cepat karena memainkan gobak sodor, karena sangat seru dan adiktif. Gobak Sodor bisa dimainkan siapa saja, tidak pandang bulu. Setiap tim harus menjaga benteng masing-masing.

Manfaat Permainan Tradisional Indonesia, Apa Saja?

Si Kecil saat ini disibukkan dengan kegiatan belajar mengajar dari rumah atau jarak jauh selama masa pandemi. Tidak dipungkiri, rasa bosan serta malas pada akhirnya akan menghantui setiap hari.

Kemungkinan juga karena tidak pernah keluar rumah, anak-anak menjadi gemar main game mobile atau online. Padahal permainan tradisional Indonesia juga punya banyak manfaat bagi perkembangan mereka.

Selain bersifat seru ketika dimainkan, berbagai permainan zaman dahulu ini mampu mengasah kemampuan intuisi. Permainan-permainan ini membutuhkan pengaturan strategi supaya bisa dimenangkan, sehingga membuat lebih peka akan lingkungan.

Jika para orang tua menyadari, game online sifatnya lebih monotone, karena alurnya selalu sama. Dengan bermain game tradisional terdapat berbagai alat yang membuat pemikiran anak menjadi semakin kreatif.

Bisa dikatakan baik untuk masa depan si kecil. Seseorang yang kreatif akan menemukan cara beragam untuk memecahkan masalahnya sendiri. Meski sumber daya hanya sedikit, kreativitas mendorong orang lebih inovatif.

Perkembangan motorik halus dapat ditemui dalam aktivitas, misalnya menggambar garis petak engklek, serta melempar kreweng atau ganco supaya tidak keluar wilayah. Karena tubuh lebih aktif bergerak, sangat menyehatkan.

Dalam bola bekel, mengambil satu demi satu biji bekel akan mampu merangsang perkembangan motorik halus. Apalagi bola bekel membutuhkan kejelian dan kecepatan, serta sinkronisasi antara mata dengan tangan.

Permainan yang melibatkan gerak serta peran anggota tubuh dapat menghindarkan anak dari stress. Melakukan aktivitas fisik seperti melompat, berlari, atau sebagainya mampu memicu produksi hormon dopamin.

Hormon dopamin memicu perasaan gembira pada manusia, sehingga bisa menghindarkan dari risiko stress. Melakukan berbagai aktivitas fisik juga membantu menghindari risiko obesitas yang menghambat pertumbuhan.

Bagaimana Permainan Tradisional Indonesia Dapat Dilestarikan?

Berbagai budaya diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Sudah seharusnya generasi penerus tetap melakukan upaya pelestarian sebagai bagian dari identitas bangsa paling unik.

Tetap memainkan permainan warisan adalah cara paling utama sebagai usaha pelestarian. Mengadakan kompetisi atau perlombaan untuk memperingati kemerdekaan juga dapat dicoba. Sosialisasi tentang pewarisan budaya harus senantiasa dilakukan.

Sebagai warga negara, seharusnya rasa bangga harus selalu ada. Sebaiknya masyarakat tidak melupakan identitas aslinya, termasuk dengan melakukan permainan tradisional Indonesia bagi usia berapa saja.