Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Ternyata Ini Asal Usul dan Perkembangan Belanja Online

by Lakuuu Team 8 October 2021

asal-usul-belanja-online
Dilansir CNN Indonesia, Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya peningkatan kegiatan transaksi secara online, khususnya di beberapa e-commerce sebanyak dua kali lipat selama masa pandemi.

Memang, belanja online sangat memudahkan para penggunanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ataupun sekedar belanja produk-produk lainnya.

Tapi, apakah Sobat Lakuuu pernah bertanya-tanya, sejarah atau awal munculnya istilah “belanja online” ini? Bagaimana perkembangan belanja daring dari waktu ke waktu? Simak sejarahnya berikut ini!

Awal Mula Belanja Daring

Gambar: https://unsplash.com/@igormiske
Apakah Sobat Lakuuu tahu? Sebenarnya, toko online atau kegiatan jual beli itu sudah ada sejak tahun 70-an, loh!

Sejarah mencatat, pada tahun 1979 toko daring pertama kali muncul di dataran Inggris yang dibuat oleh Michael Aldrich dari Rediffusion. Michael membayangkan, bagaimana jika ia bisa melakukan transaksi secara real-time dengan menggunakan media komputer melalui sarana kabel telepon. Michael berhasil membuat sistem toko online dengan menyambungkan televisi berwarna dengan komputer yang dapat memproses transaksi secara real-time

Akhirnya, pada tahun 1980 Michael memutuskan untuk menjual sistem hasil ciptaanya ke berbagai penjuru di dataran Inggris. Cikal bakal sistem belanja online buatan Michael semakin dimodernisasi seiring berkembangnya teknologi. Pada tahun 1994, Netscape menggunakan teknologi bernama SSL encryption of data transferred online, yang berfungsi untuk  memberikan keamanan dalam bertransaksi serta bebas yang bebas pembobolan.

Sejarah dan Perkembangan Belanja Online di Indonesia

Gambar: Kaskus

Berbagai sumber menyebutkan, bahwa cikal bakal lahirnya toko online dan kegiatan transaksi jual beli daring terjadi di tahun 1994, saat Indosat menjadi internet provider pertama di Indonesia. Adanya kehadiran Indosat menjadi titik terang bagi perkembangan era internet di Indonesia, khususnya bagi para pebisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya.

Lalu, marketplace apa yang digunakan orang-orang di masa itu untuk melakukan transaksi jual beli?

Sobat Lakuuu pasti ingat dengan forum bernama Kaskus, bukan? Tidak hanya saling membalas thread atau mencari sumber informasi, Kaskus juga diperuntukkan bagi mereka yang ingin menjual dan membeli barang secara online. 

Kaskus memang bukan marketplace yang menjadi pihak penengah antara pembeli dan penjual, tapi forum ini telah menolong banyak orang sebagai wadah untuk bertransaksi. Setelah Kaskus didirikan oleh Andrew Darwis pada tahun 1999, muncul beberapa marketplace yang mirip seperti di masa sekarang, seperti Bhineka.com dan Tokobagus.com (yang kini menjadi OLX). 

Sejak saat itulah, banyak marketplace yang lahir di Tanah Air, seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan lain sebagainya.

Dampak Toko Online Terhadap Perekonomian Indonesia

Gambar: https://unsplash.com/@frantic
Kemunculan toko online memberikan angin segar bagi para pebisnis, baik dalam skala kecil maupun besar, untuk memperluas pangsa pasar nya. Tak hanya berjualan melalui marketplace, media sosial yang dulunya diperuntukkan untuk berkomunikasi, kini bertambah fungsinya sebagai tempat berjualan. Menjamurnya toko online tentu memiliki dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia.

Tidak seperti membangun toko offline yang mengharuskan untuk membayar tempat setiap bulannya, toko online terbebas dari adanya pungutan atau tagihan tersebut. Dengan demikian, semua orang dari berbagai kalangan dapat membuat toko online-nya sendiri, dan bahkan menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Sebagai contoh, Sobat Lakuuu memiliki toko online yang menjual kue ulang tahun. Tentu saja, Sobat Lakuuu pasti memerlukan bantuan untuk menangani pesanan yang cukup banyak ini.

Dengan begitu, Sobat Lakuuu bisa memberikan kesempatan dengan membuka lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat, serta turut andil dalam menggerakkan perekonomian nasional. 

Di samping itu, kemunculan e-commerce juga semakin memperluas lapangan pekerjaan bagi mereka yang ingin bergabung dan bekerja di suatu perusahaan.