Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Bounce Rate: Definisi, Penyebab dan Cara Menurunkannya

by Lakuuu 6 February 2022

bounce-rate
Sobat Lakuuu sudah menerapkan SEO yang tepat, dan strategi promosi untuk meningkatkan Jumlah traffic ke website. Kini, ada datang masalah lain. Di mana, audiens yang datang ke website tersebut hanya membuka dan melihat-lihat satu halaman di dalam website atau blog.

Kondisi di atas lazim disebut dengan bounce rate. Apa definisi lengkap tentang bounce rate? Apa yang menyebabkan bounce rate, serta bagaimana cara untuk memperbaikinya? Simak informasinya berikut ini.

Definisi Bounce Rate

Bounce rate merupakan suatu kondisi di mana para pengunjung website hanya membuka satu halaman yang terdapat di dalam website, tanpa melakukan engagement atau interaksi, seperti share, melakukan transaksi, atau sekedar menekan tombol.

Semakin tinggi bounce rate website, mengidentifikasikan  adanya hal yang tak beres dan memerlukan perhatian khusus.

Apa yang Menyebabkan Bounce Rate Tinggi

Kenapa bounce rate tinggi? Pertama, konten yang terdapat di halaman tersebut tidak berkualitas yang membuat para pengunjung tidak tertarik untuk sekedar berkomentar, share, atau bahkan menekan tombol atau link.

Kedua, konten yang disuguhkan tidak masuk ke dalam kategori intent dari pengunjung, sehingga mereka memutuskan untuk keluar dari halaman, dan mencari konten lain yang mampu menyelesaikan masalah mereka.

5+ Cara Menurunkan Bounce Rate Tinggi Pada Website

Tenang saja. Bagi Sobat Lakuuu yang memiliki website dengan bounce rate yang tinggi, berikut 5 cara mudah untuk menurunkan bounce rate ke level yang ideal, sehingga pengunjung akan stay lebih lama, dan membuka beberapa halaman di dalam website, hingga menciptakan transaksi.

1.    Meningkatkan Kualitas Konten

Konten adalah mata uang yang baru. Semua transaksi berawal dari konten yang berkualitas. Maka dari itu, buatlah konten yang tidak hanya sekedar “ikut-ikutan” karena trending, tetapi buatlah konten yang bermutu, evergreen, dan informatif.

Memang, membuat konten akan memakan waktu yang cukup lama. Mencari ide konten, memilih format dan media yang tepat, copywriting, hingga strategi pemasarannya.

Tapi, jika konten yang disuguhkan berkualitas, audiens pasti akan datang langsung, tanpa Sobat Lakuuu melakukan strategi promosi.

2.    Jangan Menggunakan Pop-up yang Berlebihan

Banyak website yang menggunakan pop-up atau layar yang muncul secara terpisah, baik untuk kepentingan database, seperti meminta nama dan alamat email, atau bahkan dari Google Adsense, atau brand lain yang bekerjasama.

Iklan pop-up sangat mengesalkan, terlebih jika digunakan dalam Jumlah yang masif. Bukannya ingin membaca dan stay lebih lama, para audiens langsung menutup halaman dan beralih ke website lain.

Boleh-boleh saja untuk membuat iklan pop-up, namun jangan sampai berlebihan. Cobalah untuk filter terlebih dahulu iklan-iklan yang ingin ditampilkan. Juga, tampilkan iklan pop-up yang memang relevan dengan website, dan memiliki benefit kepada audiens yang melihatnya.

3.    Memilih Topik Konten yang Relevan

Jangan membuat konten yang mengandung kata kunci yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan produk atau layanan yang Sobat Lakuuu jual. Hal Ini hanya akan membuat bounce rate website kian meningkat.

Saat melakukan riset kata kunci, selain volume kata kunci, perhatikan juuga kesesuaian kata kunci tersebut dengan produk atau jasa yang dijual.

4.    Buatlah Konten Berdasarkan Search Intent

Search intent merupakan rata-rata pencarian yang dikehendaki atau yang diinginkan oleh para pengguna internet. Mereka memasukkan kata kunci tertentu, dan berharap konten yang disajikan di mesin pencarian adalah apa yang mereka inginkan.

Bayangkan, jika audiens mengklik website Sobat Lakuuu yang tidak memiliki relevansi dengan kata kunci atau search intent dari audiens? Sudah hampir bisa dipastikan mereka akan meninggalkan halaman, dan Sobat Lakuuu berhasil meninggikan bounce rate.

5.    Perhatikan Tingkat Kecepatan Website

Apa Sobat Lakuuu tahu? Kecepatan dalam membuka dan mengakses website sangat mempengaruhi bounce rate. Pastinya, kita yang juga sebagai pengguna akan sangat dibuat frustasi dengan website yang saat dibuka membutuhkan waktu lama untuk loading, kan?

Hasil penelitian yang diadakan oleh Google di tahun 2018 menyebutkan,  53% pengguna internet akan langsung meninggalkan halaman ketika loading membutuhkan lebih dari 3 detik.

Itu artinya, Sobat Lakuuu harus mengerahkan berbagai cara, agar website dapat loading dengan cepat, sehingga peluang audiens untuk keluar dari halaman sangatlah kecil.

6.    Mendesain Website yang Mobile Friendly

Faktanya, bukan versi dekstop yang menjadi pintu utama para pengguna internet untuk mengakses mesin pencari, tetapi smartphone alias mobile.

Dengan begitu, Sobat Lakuuu harus menyesuaikan juga tampilan halaman dalam bentuk mobile. Tampilan halaman website yang mobile friendly nyatanya dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan menurunkan bounce rate website.