Animo masyarakat terhadap investasi sangat meriah. Ditambah dengan adanya kesempatan untuk merencanakan keuangannya di masa depan, akhirnya banyak orang yang berbondong-bondong untuk belajar investasi. Namun, masih saja ada kesalahan umum yang banyak dilakukan oleh orang yang baru mempelajari perihal investasi.
Dengan beberapa kesalahan umum yang dilakukan, tak jarang, para pemula yang baru belajar investasi harus mengalami kerugian. Walaupun tingkat kerugiannya tidak sebesar para investor yang sudah memiliki jam terbang lama saat salah mengambil keputusan.
Akan tetapi, hal tersebut mesti diperbaiki. Masih ada cara yang bisa dilakukan bagi investor pemula agar tidak mengalami hal tersebut. Namun, sebelum itu ada baiknya untuk mempelajari dan memahami apa saja yang biasanya menjadi kesalahan umum para investor pemula.
Dengan diketahuinya beberapa kesalahan umum, Sobat Lakuu akan mendapatkan poin-poin yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi kedepannya. Dan tentu, hal ini akan membawa keuntungan berupa keberhasilan dalam investasi yang Sobat Lakuu lakukan.
Beberapa hal yang menjadi kesalahan investor pemula, akan diulas pada bagian berikut ini.
Kesalahan Orang yang Baru Belajar Investasi
- Berharap terlalu tinggi
Nah ini dia yang merupakan kesalahan pertama ketika seorang pemula baru melakukan investasi. Kesalahannya yakni mempunyai harapan yang terlalu tinggi terhadap instrumen investasi yang dipilihnya.
Jika Sobat Lakuu masih seorang pemula, tentu modal untuk biaya pembelian instrumen investasi tidak setinggi orang-orang yang sudah ahli di dalam investasi. Yang jelas, pilihan Sobat Lakuu akan jatuh pada instrumen yang memiliki risiko rendah.
Dalam investasi, saat suatu instrumen memiliki risiko rendah biasanya memiliki return yang rendah juga. Kesalahannya, ada banyak yang berharap untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari instrumen berisiko rendah ini.
Padahal, aktivitas tersebut sia-sia belaka. Dan tak jarang, banyak pemula yang berhenti saat mengetahui hal ini. Jika ingin mendapatkan keuntungan yang tinggi, maka sangat wajib bagi Sobat Lakuu untuk mengetahui cara investasi terhadap instrumen yang memiliki resiko tinggi.
- Tidak melakukan diversivikasi
Seringkali para pemula belum mengetahui cara investasi yang satu ini. Padahal sangat penting agar tak banyak kerugian yang ditanggung. Para pemula, harusnya melakukan diversifikasi instrumen investasi yang dipilih. Tujuannya, tak lain dan tak bukan agar kerugian yang sewaktu-waktu bisa terjadi bisa diminimalisir.
- Penilaian kinerja yang tidak tepat
Pada setiap instrumen investasi, ada yang akan memberikan hasil jangka pendek di bawah 3 tahun dan juga jangka panjang seperti instrumen saham. Ini perlu untuk dinilai secara tepat.
Misalnya, saat instrumen saham mengalami fluktuasi dalam kinerjanya dalam satu atau dua tahun, Sobat Lakuu jangan langsung panik. Karena memang wajar jika instrumen saham sangat fluktuatif dalam jangka pendek. Maka dari itu, yang paling tepat adalah untuk tujuan investasi jangka panjang saja. Paling tidak 10 tahun.
- Tidak rutin mengevaluasi
Kesalahan keempat pada cara investasi yang banyak dilakukan oleh pemula adalah tidak mengukur dan mengevaluasi perkembangan instrumen investasinya secara berkala. Padahal, kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk melihat kinerja dari instrumen yang dibeli.
Paling tidak, Sobat Lakuu harus mengecek dan mengevaluasi setidaknya 3 bulan sekali untuk menentukan pilihan hold atau langsung dijual dan menggantinya dengan instrumen lain apabila kinerjanya tidak sebagus dan sebaik yang diharapkan.
- Tidak cermat menghitung risiko
Kesalahan kelima yang pada umumnya dilakukan oleh para pemula dalam investasi, adalah tidak cermat saat menghitung risiko yang bisa saja terjadi. Sebab, dalam investasi, selalu ada risiko, tidak bisa tidak.
Kalau Sobat Lakuu masih memiliki profil risiko yang cukup agresif, maka Sobat Lakuu tidak salah jika ingin mengambil tingkat risiko yang lebih tinggi. Dan tentu dengan harapan akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi pula.
Jika belum yakin, maka lebih baik untuk mempertimbangkan lagi tujuan investasi yang Sobat Lakuu lakukan. Lalu pertimbangkan juga jangka waktu investasi yang Sobat Lakuu pilih. Dengan itu, Sobat Lakuu bisa tepat dan cermat dalam memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.