Secara keseluruhan, baik KOL dan influencer sama-sama memegang peranan penting dalam untuk menyebarluaskan dan mengubah perspektif seseorang, serta memiliki pengaruh yang tinggi atas strategi pemasaran.
Lalu, apa perbedaan antara KOL dan influencer? Mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam menarik perhatian target market dan mendatangkan lebih banyak leads yang berpotensi? Berikut informasinya khusus untuk Sobat Lakuuu.
Siapa Key Opinion Leader (KOL)?
Key Opinion Leader adalah seseorang yang berkecimpung di bidang tertentu, dan mahir unggul dari segi pengetahuan maupun keterampilan, yang kredibilitasnya tidak perlu diragukan lagi.
Umumnya, KOL kerap dijadikan sebagai decision maker oleh masyarakat, jika ada suatu hal baru atau yang perlu didiskusikan bersama. Atas hal tersebut, banyak orang yang menghormati KOL dan dipercaya oleh banyak orang.
Siapa Influencer?
Influencer merupakan seseorang yang memiliki koneksi yang kuat dengan para pengikutnya, serta mampu mempengaruhi orang lain dalam mengambil suatu keputusan atau membentuk opini tersendiri di dalam masyarakat dan pengikutnya.
Dalam mempengaruhi audiensnya, influencer membuat suatu konten dengan memanfaatkan berbagai platform media yang ada, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.
Tidak hanya menciptakan konten, media-media di atas juga bertujuan untuk tetap menjalin dan memelihara hubungan yang baik ke para pengikut setianya.
Perbedaan antara KOL dan Influencer
Sekilas, baik KOL dan influencer memiliki peran yang sama dalam meningkatkan brand awareness suatu perusahaan, dan seorang individu yang pendapatnya memberi dampak yang besar atas produk, jasa, hingga layanan suatu perusahaan.
Tapi, tetap saja ada setidaknya 5 perbedaan yang menjadikan KOL dan influencer berbeda. Berikut 5 perbedaan antara KOL dan influencer.
1. Pemanfaatan media
Key Opinion Leader merupakan seseorang yang ahli dalam industri atau bidang tertentu. Hal itulah yang membuat pendapatnya sering didengar oleh banyak orang, khususnya masyarakat di sekitarnya.
KOL lebih banyak berinteraksi di dunia nyata. Mereka menginformasikan, memengaruhi, serta memberikan saran atas suatu hal berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki.
Namun,tidak menutup kemungkinan seorang KOL memanfaatkan media sosial untuk memudahkan komunikasi serta menyebarluaskan pengetahuan dan keahlian yang ia miliki ke lebih banyak orang.
Satu sisi, Influencer sendiri lebih bermain di media sosial. Mereka membuat konten, dan menyebarluaskannya secara online.
Mereka lebih fokus menjalin hubungan, dan mempengaruhi para pengikutnya dengan berbagai konten melalui platform media sosial yang ada.
2. Perbedaan kemampuan berkomunikasi
Influencer adalah jagonya public speaking. Mereka akan mengemas topik dengan sangat menarik, sehingga banyak orang akan terpengaruh dan melakukan apapun sesuai yang diinstruksikan oleh para influencer.
Sejatinya, KOL juga memiliki spesialisasi dalam bidang public speaking, namun untuk mengemas suatu topik agar bisa dan mampu memengaruhi banyak orang, KOL tidak sepandai influencer.
Tapi, hal di atas bukan menjadi masalah bagi para KOL. Karena, apapun pendapat mereka, selama masih berhubungan dengan bidang atau pengetahuan yang dimiliki, maka akan banyak orang yang mempercayainya.
Tapi, hal di atas bukan menjadi masalah bagi para KOL. Karena, apapun pendapat mereka, selama masih berhubungan dengan bidang atau pengetahuan yang dimiliki, maka akan banyak orang yang mempercayainya.
3. Kredibilitas
KOL memiliki kredibilitas yang tinggi. Hal itu disebabkan karena mereka memiliki keahlian, kemampuan, dan pengetahuan yang tinggi akan suatu hal tertentu, sehingga banyak orang di dunia nyata yang menghormati mereka.
Sedangkan, kredibilitas para influencer datang dari personal brand yang sengaja diciptakan melalui isi konten dari media sosial yang mereka kelola, baik melalui foto, ataupun video.
4. Wilayah pengaruh
Walau dikatakan sebelumnya, bahwa KOL juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi, dan sekaligus menjadi influencer di media sosial, nyatanya ketenaran dari KOL itu sendiri terbatas di wilayah tertentu.
Namun, tidak menutup kemungkinan KOL yang diundang ke acara televisi, menjadi terkenal, dan mengambil peran ganda sebagai seorang influencer.
Di lain sisi, influencer mengelola konten-konten mereka secara rapi dan menarik, sehingga wilayah pengaruh seorang influencer lebih luas dari KOL.
5. Cara menghabiskan waktu
Sejatinya, seorang KOL memiliki sebuah pekerjaan penuh waktu. Itulah sebabnya kenapa KOL menguasai suatu bidang atau industri pekerjaan tertentu.
Mereka berpengalaman di bidang yang mereka tekuni, kemudian dibagikan kepada banyak orang, sehingga semakin banyak orang yang mengetahui dan memahami akan suatu hal.
Sebaliknya, influencer memadatkan jadwalnya di dunia online. Umumnya, aktivitas yang mereka habiskan selalu berhubungan dengan digital marketing.
Mereka memerlukan upaya yang cukup keras agar menyajikan konten yang menarik di berbagai platform, seperti blog pribadi, Instagram, TikTok, dan Facebook demi meningkatkan jumlah pengikut.
Mana yang paling efektif digunakan?
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa baik KOL dan influencer sama-sama memiliki kelebihannya masing-masing.
Jika Sobat Lakuuu hanya menargetkan pembeli di wilayah tertentu, maka KOL akan menjadi jawaban yang bisa dipertimbangkan.
Tapi, jika Sobat Lakuuu ingin semua orang mengetahui kehadiran bisnis yang Sobat Lakuuu kelola, maka menggunakan influencer adalah keputusan yang bijaksana untuk dilakukan.