Sebagai pebisnis online, pembeli hit and run sepertinya bukan lagi hal yang asing, betul? Tipikal pembeli yang seperti ini justru akan merugikan penjual, baik dari segi waktu dan tenaga. Lantas, bagaimana cara untuk meminimalisir pembeli yang hit and run? Simak informasinya berikut ini.
Apa itu Pembeli Hit and Run?
Jika kita terjemahkan langsung, hit and run adalah tabrak lari. Tapi, jika kita artikan secara definisi, istilah pembeli hit and run ini adalah pembeli yang datang dan ingin membeli produk, tapi tidak menyelesaikan proses pembayarannya sampai masa tenggang habis.
Tak jarang, ada juga pembeli hit and run yang “booking” suatu produk supaya tidak diambil oleh pembeli lain, tapi tidak kunjung membeli untuk waktu yang lama. Ini tentu akan merugikan pihak penjual, karena kemungkinan besar akan ada banyak pembeli yang siap untuk membeli produk tersebut saat itu juga.
Maka dari itu, bagi Sobat Lakuuu yang hendak membuka bisnis online shop, wajib untuk membaca artikel ini sampai habis, supaya tahu apa yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya potensi pembeli hit and run.
10 Tips untuk Mengurangi Pembeli Hit and Run
1. Jangan Memaksa Pembeli untuk Melakukan Pembelian
Mana ada olshop yang produk atau jasanya tidak ingin laku? Semua owner olshop akan menggunakan berbagai macam cara, metode, dan strategi untuk meningkatkan penjualan dan omset-nya.
Memang ini sangat wajar, tapi jika seller sampai memaksa pembelinya untuk melakukan transaksi, maka ini tidaklah wajar dan justru akan menurunkan pengalaman belanja pembeli.
Bersikaplah ramah dan jawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pembeli. Di samping itu, jangan terlalu memperlihatkan hard-selling ke pembeli, karena ini hanya akan membuat mereka menjadi risih.
2. Sederhanakan Pilihan
Semakin banyak pilihan yang ditawarkan, semakin sulit pembeli mengambil keputusan.
Misal, jika pembeli memiliki masalah kulit berjerawat dan wajah berminyak, sebaiknya berikan opsi 2 pilihan produk. Hal ini sangat efektif untuk meningkatkan closing dan omzet penjualan.
3. Ingatkan Pembeli
Daripada digantungin tidak jelas, seller wajib untuk follow-up ke pembeli setidaknya 3 sampai 5 hari sejak tanggal terakhir pembicaraan. Mungkin saja pembeli lupa membalas pesan yang membuat Sobat Lakuuu digantungi.
4. Ciptakan Urgensi
Salah satu trik marketing yang ampuh menaikkan penjualan adalah menciptakan rasa urgensi yang tinggi. Saat Sobat Lakuuu mengingatkan pembeli, Sobat Lakuuu juga bisa menyisipkan kalimat yang bersifat urgensi.
Contohnya dengan mengatakan bahwa stok barang sedang menipis, promo sudah hampir habis, atau kalimat-kalimat urgensi lainnya.
5. Produk Sejenis dengan Harga yang Lebih Murah
Ini sangat wajar terjadi, terlebih jika Sobat Lakuuu bergabung dengan e-commerce dan membuka toko di dalamnya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan meriset pasar dan menganalisis kompetitor, sehingga Sobat Lakuuu bisa menentukan harga yang pas.
6. Memanusiakan Manusia
Jangan menganggap pembeli hanya sekedar pembeli. Layani mereka layaknya “teman”. Sapalah mereka dengan namanya, atau menggunakan kata pengganti sis/agan, bunda, say, atau kakak. Cara ini efektif untuk membangun hubungan yang lebih intim ke pembeli dan meningkatkan penjualan.
7. Jangan Main Blacklist
Jangan langsung memasukkan nama pembeli ke dalam blacklist. Sebaiknya, tunggu hingga 1x24 jam sejak pemesanan dilakukan. Jangan lupa untuk melakukan follow-up dengan menyisipkan kalimat urgensi.
Jika pembeli sudah melakukan hal ini lebih dari 3 kali, maka Sobat Lakuuu bisa mempertimbangkan untuk memasukkan nama pembeli ke daftar hitam.
8. Tumbuhkan Minat Beli
Menumbuhkan minat beli ke pembeli tidaklah sesulit kedengarannya. Sobat Lakuuu bisa saja mengadakan promo-promo atau penawaran khusus untuk menarik dan menumbuhkan minat beli para pembeli.
Di samping itu, memaksimalkan media sosial dengan memberikan konten-konten yang menarik juga bisa dilakukan untuk membangun hubungan yang baik antar pembeli.
9. Adanya Kesalahan Komunikasi
Adapun cara untuk meminimalisir miskomunikasi adalah dengan memperhatikan secara seksama chat atau pesan dari pembeli serta mengkonfirmasi semua pesanan yang dibuat oleh pembeli.
10. Edukasi Pembeli
Ada beberapa pembeli yang tahu produk apa yang mereka inginkan. Tapi tidak sedikit juga pembeli yang tidak tahu produk apa yang mereka butuhkan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengedukasi pembeli tentang produk atau jasa apa yang tepat untuk mereka.
Aktifnya online shop dalam membantu pembelinya untuk menemukan apa yang cocok bagi mereka bisa menjadi nilai plus, dan meningkatkan potensi pembeli tersebut untuk melakukan repeat order di masa yang akan datang.