Baru-baru ini CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaannya akan beralih menjadi perusahaan Tren Teknologi Metaverse. Bertujuan untuk memperluas segmentasinya dari perusahaan media sosial menjadi berfokus pada memadukan dunia nyata dan virtual.
Paduan tersebut juga disebut “internet yang dibuat seperti nyata”. Menurut Zuckerberg Metaverse bukanlah hal yang baru. Karena mengingat pengguna facebook saja sudah hampir mencapai tiga miliar.
Metaverse ini nantinya akan menjadi realitas digital alternatif serta membantu kegiatan orang bekerja dalam bentuk mirror world, AR Cloud, Magic verse dan juga live maps. Merupakan singkatan dari meta yang memiliki arti luar dan universe memiliki arti alam semesta.
Tren Teknologi Metaverse Ciptaan Mark Zuckerberg
Metaverse digambarkan sebagai tren teknologi interaksi internet masa depan. Interaksi tersebut terdiri dari ruang virtual 3 dimensi yang beroperasi secara persisten dan kemudian dibagi menjadi kelompok dunia virtual.
Selama ini manusia sudah mengembangkan berbagai tren teknologi untuk mengelabui indera. Seperti speaker audio, televisi sampai video game interaktif (VR). Dapat diprediksi pada masa depan juga nantinya akan ada teknologi untuk mengelabui indera penciuman dan sentuhan.
Hubungan antara internet dan dunia maya sudah sangat identik dengan aktivitas menggunakan layar seperti PC, Laptop dan Ponsel pintar. Setelah itu merasa tidak cukup, teknologi dikembangkan lagi untuk menangkap jalinan internet dengan realitas virtual.
Sehingga diciptakan dunia seperti berada di games 3 dimensi atau kota virutal serta AR yang terlihat seperti hamparan navigasi. Istilah “Metaverse” sendiri telah diciptakan oleh penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson pada novelnya berjudul “Snow Crash”.
Bukan hanya sekali penulis mengenali tren seperti ini, sebelum juga “Cyberspace” pertama kali dikenalkan oleh penulis Wiliam tahun 1982. Serta “Robot” berasal dari drama tahun 1920 karya Apek.
Tren teknologi metaverse tersebut dianggap bisa membentuk mengatur masyarakat lebih produktif di tengah masa pandemi Covid-19. Tempat mentaati protokol kesehatan yang berlaku dengan memanfaatkan dunia virtual dapat menciptakan satu metaverse yang dapat membantu orang kerja sama.
Prediksi Gates Terhadap Tren Teknologi Metaverse
Bill Gates juga ikut berpendapat mengenai tren teknologi baru tersebut. Ia juga mengatakan, Tren Teknologi Metaverse tersebut akan menjadi trendsetter setidaknya selama tiga tahun kedepan.
Pendiri Microsoft tersebut mengatakan pertemuan yang biasanya dilakukan secara langsung akan lebih banyak dilakukan secara virtual. Hal ini juga disebabkan karena Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir walaupun secara perlahan semuanya kembali seperti semula.
Bukan pertemuan virtual biasa, tetapi akan ada seperti ruang 3 dimensi dengan avatar digital alih-alih menggunakan gambar kamera 2 dimensi sehingga pertemuan seperti meeting kantor akan dilakukan sangat realistis.
Cara ini dapat dilakukan dengan menggabungkan teknologi motion capture dan audio spasial sehingga tren teknologi metaverse akan terasa seperti kehidupan nyata. Sama seperti Mark Zuckerberg, Microsoft juga telah meluncurkan teknologi barunya bernama Mesh.
Mesh diciptakan sebagai platform virtual digunakan untuk berkolaborasi di dalam ruangan 3 dimensi menggunakan avatar. Percepatan tren teknologi tidak bisa dielakan kembali, semuanya disebabkan karena pandemi.
Peningkatan lainnya yang luar biasa menurut Gates adalah pengembangan audio yang membantu komunikasi virtual secara 3D menjadi sangat nyata.
5 Tren Teknologi Paling Berpengaruh Terhadap Dunia Digital
Selain metaverse ada lagi tren teknologi lainnya yang dapat mempengaruhi dunia digital secara keseluruhan. Berikut ini daftar tren teknologi paling berpengaruh pada dunia digital.
1. Kecerdasan Buatan
Tentang AI atau kecerdasan buatan ini sudah dimulai sejak adanya desas-desus selama 10 tahun terakhir. Teknologi ini selalu menjadi kebaruan karena memiliki efek menonjol dengan gaya hidup seseorang, bekerja dan bermain.
Selain itu, kecerdasan buatan ini juga dikenal bisa mengenal warna, gambar, ucapan, navigasi sampai asisten pribadi pada smartphone. Diprediksi pasarnya akan segera tubuh sebesar USD 190 Miliar pada tahun 2025.
Sedangkan pada tahun ini sendiri AI telah mencapai nilai sebesar USD 57 Miliar atau bila dikonversi menjadi rupiah menjadi Rp 810 Triliun. Selain AI sebenarnya ada juga yang memiliki kegunaan seperti kecerdasan buatan yaitu pembelajaran mesin (machine learning).
Pembelajaran mesin adalah bagian dari AI digunakan untuk industri dan menciptakan sesuatu secara profesional dan terampil.
2. Edge Computing
Edge Computing dibuat untuk dapat bantu memecahkan masalah dari kesalahan atau masalah yang terjadi dalam cloud computing. Komputasi awan sendiri sudah menjadi tren dunia digital saat ini, dengan banyak pemain utama yang memanfaatkan teknologi ini.
Seperti, AWS, Microsoft Azure, sampai google cloud platform. Tetapi sayangnya teknologi tersebut memiliki kelemahan dalam berbagai situasi sehingga diciptakan Edge Computing. Diperkirakan pada tahun 2022 nilai edge computing bisa mencapai uSD 6,72 Miliar atau Rp 95 Triliun.
3. Realitas Virtual dan Augmented Reality
Selanjutnya teknologi yang sedang tren belakangan ini adalah Virtual Reality dan Augmented Reality. Realitas virtual akan membuat penggunanya seperti berada pada lingkungan yang dia lihat pada layar.
Dapat digunakan juga untuk latihan seperti Virtual Shi atau pesawat terbang. Sudah 14 juta perangkat terjual pada tahun 2019. Angka tersebut membuat nilainya makin meninggi yaitu USD 209 Miliar jika dirupiahkan menjadi hampir dari Rp 3000 Triliun.
Seiring perkembangan jaman, manusia selalu memiliki sifat dan tidak memiliki kepuasan terhadap sesuatu. Termasuk inovasi yang muncul pada dunia digital yaitu Tren Teknologi Metaverse.