Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Menentukan Model Bisnis Online Terbaik di antara Social Commerce, Marketplace, dan Website Commerce

by Lakuuu 11 May 2021

model-bisnis-online-terbaik
Berkembangnya kecanggihan teknologi di era yang semakin maju, aktivitas jual-beli di pasar tradisional sedikit ditinggalkan. Dengan alasan kenyamanan, kecepatan, dan ketepatan para konsumen lebih memilih bertransaksi secara online, baik itu melalui Social Commerce, Marketplace, ataupun Website Commerce.


Sedangkan bagi para pelaku bisnis, kemajuan teknologi ini  memungkinkan mereka untuk lebih banyak menarik konsumen dengan cara beriklan, berinteraksi, serta menjual produk atau jasa mereka secara online dalam skala yang lebih besar. Semua ini  dapat mereka raih dengan modal yang cenderung lebih kecil, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih tepat sasaran jika dibandingkan dengan bertransaksi secara konvensional.


Bisnis secara online makin banyak dilirik oleh para calon pelaku bisnis terutama mereka yang berada dalam skala kecil. Apalagi di tengah kondisi pandemi virus Corona yang saat ini sudah berlangsung hampir setahun, yang secara tidak langsung merubah atau menggeser kebiasaan para konsumen dalam mendapatkan kebutuhan sehari-hari.


Sebelum kita dapat mengetahui perbedaan dari beberapa model bisnis online, diantaranya yaitu Social Commerce, Marketplace, dan Website Commerce, kita harus mengetahui pengertian, kategori, disertai contoh, dan manfaat ataupun kelebihan dari masing-masing model bisnis online tersebut.

  • Social Commerce

Social Commerce merupakan suatu kemampuan untuk dapat melakukan pembelian produk dari perusahaan pihak ketiga dengan menggunakan media sosial. Contohnya seperti ketika kamu menjelajahi dan membandingkan produk di Instagram, hingga melakukan pembelian langsung melalui Instagram tersebut tanpa melalui suatu situs perusahaan.


Terdapat beberapa kategori Social Commerce, diantaranya:Penjualan berbasis media sosial, yaitu penjualan yang terjadi karena rekomendasi dari suatu media sosial. Contohnya tab ‘toko’ di Facebook, Instagram ataupun Twitter..
  1. Pembelian berkelompok, yaitu penawaran produk ataupun jasa dengan potongan harga yang cukup banyak jika banyak pembeli setuju untuk melakukan pembelian. Contohnya: Groupon dan LivingSocial.
  2. Belanja berdasarkan kurasi konsumen, yaitu situs yang berfokus pada tempat belanja dari para pengguna atau konsumennya yang membuat dan membagikan daftar produk atau jasa yang mereka beli atau gunakan. Contohnya: The Fancy, Svpply, dan Lyst.
  3. Perdagangan partisipatif, yaitu melibatkan konsumen secara langsung dalam proses produksi melalui voting, pendanaan, dan merancang produk secara kolektif. Contohnya Kickstarter, Threadless, dan CutOnYourBias.
  4. Belanja sosial, yaitu situs belanja yang menyediakan fitur obrolan dan forum untuk tempat bertukar saran dan pendapat. Contohnya Motilo, GotryItOn, dan Fashism. 


Berikut ini merupakan manfaat atau kelebihan dari Social Commerce, terutama bagi pelaku bisnis kecil:
- Konsistensi dalam pertumbuhan konsumen.
- Mendapatkan jalur baru pada bisnis kamu.
- Sangat membantu dalam membangun kepercayaan dan loyalitas kepada konsumen.
- Kemudahan dalam membagikan informasi produk ataupun brand.
- Meningkatkan kinerja SEO (Search Engine Optimization).
- Visual dan infografis yang berdampak positif pada penjualan.
- Marketplace

Marketplace merupakan sebuah website atau aplikasi pada smartphone yang menghubungkan antara pembeli dengan penjual. Contohnya seperti menjual produk melalui Tokopedia, salah satu marketplace terbesar di Indonesia.

Terdapat lima jenis pada marketplace, diantaranya:
  1. Marketplace untuk produk online, yaitu tempat dimana konsumen dapat membeli suatu produk dari penjual. Contohnya Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee.
  2. Marketplace untuk jasa online, yaitu tempat dimana konsumen dapat membeli suatu layanan dari penyedia jasa. Contohnya Upwork dan Fiverr sebagai marketplace untuk penyedia jasa layanan freelancer.
  3. Marketplace untuk persewaan online, yaitu tempat dimana konsumen dapat menyewa produk tertentu dari pihak penyewa. Contohnya Docar sebagai tempat untuk menyewa mobil.
  4. E-commerce dengan jenis hybrid. Terdapat dua jenis marketplace dari online hybrid ini, yaitu tempat dimana pengguna dapat menjual dan membeli baik produk maupun jasa di platform yang sama. Contoh platform yang masuk dalam kategori ini adalah Olx. Jenis lainnya, yaitu tempat dimana konsumen menginginkan keuntungan gabungan dari membeli di toko online maupun offline. Dalam arti, konsumen memesan produknya terlebih dahulu secara online, lalu untuk pembayarannya dilakukan di toko offline. Contoh platform yang masuk dalam kategori ini adalah BookMyShow yang menjual tiket event secara online.
  5. Marketplace hyperlocal, yaitu tempat dimana pengguna dapat mencari opsi seperti restoran dan toko terdekat. Karena tujuan dari marketplace ini adalah sebagai penyedia fasilitas dan layanan akan informasi mengenai vendor lokal dalam waktu sesingkat mungkin. Contohnya ClickYourMed yang juga menawarkan fasilitas pada konsumen untuk dapat membeli produk dengan waktu pengiriman kurang dari 24 jam. Contoh lainnya yang juga termasuk dalam kategori ini adalah Zomato, meski ada sedikit perbedaan dalam alur kerja mereka.

Beberapa manfaat dan kelebihan dari Marketplace, diantaranya:
- Membantu dalam meningkatkan penjualan.
- Tidak perlu menyimpan persediaan barang, terutama dalam jumlah besar.
- Meningkatkan keterlibatan dan segmentasi konsumen.
- Akses ke lingkup konsumen yang lebih luas.
- Pengujian yang aman, efisien dan efektif dari permintaan produk.
- Pola pertumbuhan bisnis yang lebih baik.
- Dampak positif dari kumpulan rekomendasi konsumen setelah mendapatkan pengalaman membeli.
- Model bisnis yang menguntungkan karena dapat diskalakan dan mengurangi resiko finansial.


  • Website Commerce

Website Commerce merupakan suatu perdagangan elektronik yang mengacu pada model bisnis dengan melibatkan transaksi jual-beli yang dilakukan melalui sebuah website. Contohnya seperti bhinneka.com, sebuah website yang dikenal sebagai toko online terlengkap yang menjual komputer, gadget, laptop, dan aksesorisnya.


Berdasarkan model bisnisnya, website commerce dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. B2B (Business to Business), yaitu suatu kegiatan transaksi online antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, yang biasanya terjadi pada produsen dengan penyedia grosir, atau penyedia grosir dengan pengecer. Contohnya Ralali dan Bizzy.
  2. B2C (Business to Consumer), merupakan kebalikan dari B2B (Business to Business), yaitu suatu kegiatan transaksi online antara  produsen atau perusahaan dengan konsumen. Kategori bisnis ini biasanya berhubungan langsung dengan konsumen perorangan maupun grup. Contohnya Bhinneka.com.
  3. O2O (Online to Offline), yaitu model bisnis yang bertujuan untuk menarik konsumen secara online agar mereka mau berbelanja ke toko offline tersebut. Atau yang berarti suatu konsep untuk menghubungkan saluran online dengan offline kepada konsumen. Contohnya mataharimall.com dan alfacart.com. 


Manfaat ataupun kelebihan yang didapatkan dari Website Commerce, adalah sebagai berikut:
- Biaya set-up dan running yang lebih rendah daripada bisnis offline.
- Dapat mengoperasikan bisnis dari mana saja dan kapan saja.
- Membantu meningkatkan pendapatan dan basis konsumen.
- Tidak ada batasan dalam waktu pengoperasian.
- Lebih terukur daripada pendekatan penjualan lainnya.
- Membutuhkan waktu yang singkat dan lebih efektif.
- Meningkatkan margin dan membuat arus kas menjadi lebih baik.


Itulah penjelasan yang cukup mendetail namun singkat dari Social Commerce, Marketplace, dan Website Commerce. Diharapkan, bagi kamu pelaku bisnis yang akan terjun ke dunia online dapat segera memutuskan model bisnis online yang dirasa paling tepat dan sesuai dengan jenis ataupun kondisi bisnis kamu.

Tidak ada waktu yang lebih tepat untuk berbisnis, dibandingkan dengan memulainya sesegera mungkin. Terutama dengan kondisi pandemi saat ini, ada celah kebaikan yang dapat kamu manfaatkan dalam menjalankan bisnis, bahkan skala kecil sekalipun.