Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Perkembangan Kegiatan Jual Beli dari Masa ke Masa

by Lakuuu Team 13 October 2021

perkembangan-jual-beli
Teknologi berhasil menyentuh berbagai sendi kehidupan di dunia, salah satunya adalah kegiatan belanja atau jual beli. 

Berbeda dari proses belanja di era modern, di masa sebelumnya masyarakat haruslah melakukan hal tertentu untuk bisa mendapatkan barang, atau produk yang mereka inginkan. 

Lalu, bagaimana cara orang-orang di era sebelumnya mendapatkan barang yang mereka inginkan? Apa sistem pembayaran jual beli yang mereka gunakan? Simak evolusi proses jual beli dari masa ke masa berikut ini! 
5 Era Sistem Jual Beli 
Setidaknya, kita telah melewati lima fase evolusi kegiatan belanja atau jual beli barang, yang awalnya dilakukan secara tradisional, menjadi sederhana dan modern. 

Era 1: Barter
 
Photo by Anthony Shkraba from Pexels
Seperti yang Sobat Lakuuu ketahui, sebelum mengenal mata uang seperti sekarang ini, masyarakat dulu menerapkan satu sistem yang kurang lebih mirip dengan sistem pembayaran di era sekarang. Nama sistem itu adalah barter. 

Barter merupakan kegiatan perdagangan dengan cara saling menukar barang yang sekiranya memiliki nilai yang sama pada masing-masing barang. 

Sebagai gambaran, ada pembeli yang ingin “membeli” susu dan memiliki padi yang cukup sebagai “mata uang” nya. Di lain sisi, ada seorang penjual yang memiliki susu dan ingin mendapatkan padi. Maka, baik pembeli dan penjual dapat melakukan barter tanpa hambatan.

Namun, sayangnya, kegiatan barter ini tidak bertahan lama. Mengingat, tidak ada tolak ukur pasti untuk menukarkan barang yang sesuai dengan kebutuhan. 

Era 2: Pasar Tradisional
 
Photo by Denniz Futalan from Pexels
Di era ini, uang sudah tercipta dan mulai digunakan sebagai alat pembayaran. Beberapa jenis uang, seperti lembaran dan koin juga mempermudah transaksi pembayaran, khususnya di pasar tradisional. 

Di sini, kegiatan jual beli berlangsung sangat intens. Pembeli harus menemui sang penjual untuk membeli produk atau barang yang diinginkan. Selain itu, sang penjual menetapkan harga yang harus dibayar oleh si pembeli.

Hal yang unik adalah, pasar tradisional memiliki kegiatan tawar-menawar. Di mana, sang pembeli akan menawar harga yang sudah ditetapkan oleh penjual, agar mendapatkan harga barang yang lebih murah. 

Walau pasar tradisional masih ada hingga sekarang, tapi sebagian orang malas untuk pergi dan bertemu langsung dengan penjual. Selain macet, tempat berjualan yang tidak kondusif menjadi faktor utama mengapa orang sudah enggan datang ke pasar tradisional. 

Era 3: Pasar Modern
 
Photo by Marianne Tang from Pexels
Seiring berkembangnya zaman, pasar tradisional lambat laun telah ditinggal oleh sebagian besar masyarakat. Kini, orang-orang lebih memilih untuk berbelanja di pasar modern. 

Supermarket adalah surga bagi siapapun yang memiliki hobi berbelanja. Kegiatan jual beli di sini juga tergolong kondusif, dengan suasana yang cukup nyaman. 

Semua barang-barang yang dijual di supermarket berasal dari beragam supplier sesuai jenis barang yang dijual, dengan penetapan harga yang sudah ditentukan. 

Maka dari itu, pasar modern tidak memberlakukan sistem tawar-menawar. Harga yang tertera di kemasan atau etalase adalah harga yang harus dibayar oleh pembeli.

Sistem pembayaran di pasar modern, kini juga sudah mulai berkembang. Di Indonesia sendiri, metode QRIS marak digunakan dan menjadi salah satu metode pembayaran favorit, setelah debit dan credit card.

Supermarket umumnya memiliki layanan pembeli, di mana Sobat Lakuuu bisa mengajukan refund atau keluhan pada produk yang telah dibeli. 

Era 4: Online Shopping
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Perkembangan teknologi memungkinkan kegiatan jual beli dapat dilakukan dengan mudah. 

Online shopping memanjakan para pembeli nya untuk membeli sebuah produk, tanpa harus melangkah keluar rumah. Cukup melakukan pembayaran secara online, dan produk akan dikirim dengan selamat ke alamat tujuan. 

Tidak hanya menguntungkan para pembeli, dengan adanya kegiatan online shopping, siapa saja, selama memiliki jaringan internet, bisa menjadi penjual dan mendapatkan keuntungan yang berlimpah. 

Maka dari itu, banyak orang yang memanfaatkan kehadiran media sosial dan marketplace sebagai ladang untuk mencari pundi-pundi tambahan. 

Berbagai macam produk, seperti pakaian, makanan, minuman, token listrik, bahkan pulsa sekalipun bisa dijual secara online, dan yang pasti cuan!

Tidak hanya itu, online shopping juga kerap kali memberikan penawaran eksklusif, seperti diskon dan promo menarik lainnya. 

Era 5: Personal Assistant
Photo by Michael Burrows from Pexels
Zaman semakin maju dan kini, Sobat Lakuuu bisa meminta personal assistant untuk membeli kebutuhan bahan pangan dengan kualitas terbaik.

Umumnya, personal assistant atau personal shopper telah dilatih secara intensif, sehingga dapat membedakan, mana saja produk yang masih segar, dan mana yang tidak. 

Layaknya personal assistant di kantor, mereka akan dengan sigap mengantarkan belanjaan Sobat Lakuuu dengan selamat sampai alamat tujuan. Bagaimana? Cukup memukau, kan?