Risiko bisnis kosmetik sering kali diabaikan oleh pebisnis yang baru akan terjun ke dunia tersebut. Meski bagi sebagian orang tidak masalah dan siap menerima risikonya, tapi hal tersebut kurang tepat.
Sebab, mengetahui tingkat risiko suatu bisnis tetap sangat penting untuk diperhatikan. Dengan mengetahuinya, Sobat Lakuuu bisa menganalisis hal-hal apa saja yang bisa mempengaruhi pendapatan dari bisnis tersebut.
Sobat Lakuuu dapat mendeskripsikan berbagai penyebab masalah yang akan dihadapi saat berbisnis kosmetik. Sehingga, Sobat Lakuuu dapat melakukan berbagai tindak pencegahan agar dapat menghindari penyebab tersebut.
Jadi mulai saat ini Sobat Lakuuu tidak boleh lagi mengabaikan risiko tersebut, terutama dalam bisnis kosmetik. Sebab, keuletan dan keberanian saja tidak cukup dalam berbisnis. Sobat Lakuuu perlu perencanaan matang.
5 Risiko Bisnis Kosmetik Paling Umum
Risiko bisnis sendiri merupakan sebuah tindakan dapat dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Banyak faktor-faktor mempengaruhi risiko bisnis Sobat Lakuuu.
Di antaranya adalah sistem manajemen, faktor internal Sobat Lakuuu sendiri, atau faktor eksternal dari pihak lain. Menurut Abbas Salim, ada 3 faktor mempengaruhi risiko dalam berbisnis.
Yaitu ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian alam, dan ketidakpastian dari manusia. Setelah mengetahui risiko berbisnis, terutama dalam bidang kosmetik, Sobat Lakuuu juga dapat mengatasinya.
Pertama, Sobat Lakuuu harus menuliskan rencana bisnis. Kemudian, menerapkan rencana manajemen risiko dan mengikuti rencana tersebut. Terakhir adalah melakukan pembukuan untuk meminimalisir risiko.
Berikut ini adalah resiko bisnis kosmetik yang harus Sobat Lakuuu amati dan analisis sebelum akhirnya memulai bisnis tersebut:
1. Kompetisi Sangat Ketat
Risiko satu ini memang paling terasa, bahkan sejak awal memulai bisnis. Meski persaingan atau kompetisi selalu ada dalam dunia bisnis, tapi khusus dalam bidang kosmetik persaingannya sangat ketat.
Hal ini dikarenakan sudah banyak pelaku bisnis di bidang kosmetik. Dengan menawarkan berbagai macam produk dengan beragam keunggulannya. Bahkan, banyak yang sudah memiliki pelanggan setia.
Sebagai pendatang baru Sobat Lakuuu harus tampil dengan inovasi menarik agar banyak konsumen yang melirik. Beberapa cara yang bisa Sobat Lakuuu lakukan diantaranya adalah:
- Memberikan diskon atau cashback besar-besaran.
- Memberikan pelayanan prima yang lebih baik dari pelaku bisnis lain.
- Mengapresiasi konsumen yang sudah membeli kosmetik kepada Sobat Lakuuu agar puas dan kembali membeli lagi.
- Memberikan promo menarik yang lebih dari kompetitor.
- Melakukan promosi secara menarik, misalnya menyewa influencer untuk mempromosikannya.
Meski demikian, Sobat Lakuuu harus memperhatikan kondisi finansial yang dimiliki. Sebab, kesehatan finansial juga sangat penting diperhatikan demi kelancaran bisnis kosmetik.
2. Modalnya Besar
Risiko bisnis kosmetik berikutnya adalah memerlukan modal yang besar. Saat ini, kosmetik yang berkualitas memiliki harga mahal. Sehingga untuk membisniskannya, Sobat Lakuuu harus menyiapkan modal besar.
Hal ini berlaku untuk reseller atau pemilik brand kosmetik tersebut. Bagi reseller atau yang menjual ulang brand kosmetik tertentu, Sobat Lakuuu harus membeli produk dalam jumlah besar.
Jika produk yang dipilih memiliki harga mahal, maka modalnya juga besar. Sama halnya ketika Sobat Lakuuu berperan sebagai pemilik brand. Tentunya Sobat Lakuuu harus memilih bahan baku yang berkualitas dan aman.
Sedangkan, bahan baku berkualitas memiliki harga yang cukup mahal. Belum lagi biaya pengujian ke lembaga-lembaga berwenang untuk membuktikan keamanan produk milik Sobat Lakuuu.
3. Tuntutan Standar Kualitas
Standar kualitas dalam dunia kosmetik menjadi suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Risiko bisnis kosmetik ini berhubungan langsung dengan dampak yang dirasakan oleh konsumen.
Semakin baik kualitas dari kosmetik yang Sobat Lakuuu jual, maka konsumen akan semakin puas dan sebaliknya. Kualitas disini adalah mencangkup keamanan produk dan manfaat produk.
Oleh sebab itu, untuk membuktikan bahwa produk kosmetik yang Sobat Lakuuu tawarkan sudah memenuhi standar kualitas, maka harus ada:
- Sertifikat BPOM
- Sertifikat Halal MUI
- Sertifikat ISO, terutama ISO 9001.
Dengan adanya beberapa sertifikat di atas, produk yang Sobat Lakuuu jual sudah memenuhi standar kualitas. Konsumen juga akan semakin percaya dan merasa aman saat menggunakannya.
4. Sulitnya Membangun Kepercayaan Konsumen
Risiko bisnis kosmetik selanjutnya yang mau tidak mau Sobat Lakuuu harus hadapi adalah sulitnya membangun kepercayaan konsumen. Terkadang, meski produk Sobat Lakuuu sudah memenuhi standar kualitas, konsumen tetap ragu.
Apa lagi jika produk yang ditawarkan tergolong baru dan belum banyak dikenal. Sudah pasti ada keraguan pada konsumen saat ingin menggunakannya. Keraguan ini sangat wajar, sebab tidak ingin salah pilih.
Tantangan Sobat Lakuuu adalah bagaimana caranya konsumen bisa percaya. Sehingga, mereka bersedia mencoba produk yang Sobat Lakuuu tawarkan.
5. Risiko Tuntutan dari Konsumen
Berikutnya adalah risiko mendapatkan tuntutan dari konsumen. Kosmetik merupakan produk yang digunakan secara langsung ke kulit. Sehingga, akan selalu ada kemungkinan produk tidak cocok pada sebagian konsumen.
Misalnya saja menyebabkan reaksi alergi dan kerusakan pada kulit. Meski hal tersebut lumrah terjadi, tapi sebagian konsumen akan menuntut Sobat Lakuuu sebagai penjualnya. Sobat Lakuuu harus kuat secara mental.
Semua jenis bisnis pastinya memiliki risiko masing-masing yang harus dihadapi dan dipelajari sebelum terjun ke dalamnya. Salah satunya adalah risiko bisnis kosmetik yang saat ini tengah populer di kalangan masyarakat.