Demi kelancaran usaha, pebisnis biasanya menggunakan dua metode pemasaran efektif, yaitu secara horizontal dan vertikal market dalam bisnis. Keduanya merupakan sistem pemasaran yang sangat penting dan memberikan efek meningkatkan keuntungan.
Kali ini, kami ingin berbagi informasi mengenai pemasaran vertikal kepada Sobat Lakuuu yang melibatkan banyak pihak, mulai dari produsen, grosir, hingga tahap pengecer. Semuanya bersinergi agar operasi berjalan lancar dan menguntungkan.
Bagi pelaku usaha atau calon pelaku usaha pengetahuan mengenai vertikal market ini sangat penting. Mulai dari pengetahuan mengenai definisi, jenis, hingga manfaatnya. Mari simak penjelasan berikut ini.
Mengenal Definisi Vertikal Market dalam Bisnis
Pertama-tama, kami akan memberikan informasi mengenai apa yang dimaksud vertical market, yaitu ketika produsen, grosir, serta pengecer bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Penggunaan metode pemasaran ini memungkinkan bagi perusahaan atau produsen memiliki kendali atas seluruh proses produksi hingga penjualan produk. Berbeda dengan sistem konvensional yaitu pemasaran horizontal, di mana setiap entitas bekerja secara terpisah.
Dalam metode vertikal ini, semua pihak yang bergabung dalam rantai pemasaran akan bekerja sama untuk memperoleh keuntungan bersama. Penggunaan vertikal market dalam bisnis memang membatasi gerak setiap entitas, tapi akan meminimalkan persaingan.
Kebebasan dalam sistem horizontal memang memudahkan, tapi di sisi lain menyebabkan konflik dan persaingan. Persaingan secara berlebihan sangat mungkin membuat para entitas dalam rantai penjualan malah kehilangan keuntungan.
Oleh sebab itu, banyak pelaku usaha saat ini yang berpindah dari menggunakan sistem horizontal ke vertikal. Dengan demikian, semua entitas dalam rantai penjualan akan mendapatkan keuntungan optimal.
Jenis-jenis Vertikal Market dalam Bisnis
Setelah mengerti mengenai definisi vertical market, sekarang saatnya mengenal berbagai jenisnya. Saat ini, ada 3 jenis dari pemasaran vertikal yang digunakan pelaku bisnis, yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan
Pada sistem yang berorientasi pada perusahaan ini, semua kontrol berada pada pihak perusahaan. Mulai dari proses anggaran hingga tenggat waktu dari produsen, grosir, pedagang, besar, sampai pengecer.
Perusahaan akan bertanggung jawab penuh atas semua bagian produksi dan distribusi. Jadi, dari menciptakan produk, memasarkan, lalu menjual, merupakan tugas perusahaan, tidak bergantung pada entitas lain.
Contoh mudahnya adalah sebuah perusahaan es krim, memproduksi es krim, lalu mendistribusikan dan menjual langsung pada pelanggan. Sistem ini membuat mata rantai pemasaran hanya memiliki satu jalur.
2. Kontraktual
Jenis vertikal market dalam bisnis berikutnya adalah kontraktual, di mana produsen, grosir, dan pengecer membentuk simbiosis mutualisme untuk mencapai keuntungan bersama, tapi bekerja sebagai entitas terpisah.
Dalam hal ini setiap entitas akan terikat pada kontrak perjanjian yang dibuat secara legal dan memiliki kekuatan hukum. Setiap entitas akan menjadi bagian untuk memenuhi tujuan bersama sesuai biaya, waktu, dan produk.
Masalah pengelolaan serta alur kerja akan diatur oleh masing-masing entitas. Bisa dikatakan sistem ini adalah bisnis kemitraan yang menciptakan pemotongan biaya dan pemberian harga lebih miring. Contohnya perusahaan waralaba.
3. Dikelola
Jenis terakhir adalah dikelola, dalam sistem ini salah satu entitas akan memiliki kekuasaan lebih besar dibanding lainnya. Hal ini dikarenakan pengaruh entitas tersebut pada pasar sehingga memiliki keunggulan.
Entitas yang memiliki kekuasaan lebih tinggi biasanya akan menjadi pengatur sistem dan kebijakan kerjasama. Bentuk pemasaran dikelola ini tidak memiliki kesepakan formal karena semua diatur salah satu pihak.
Contohnya, sebuah perusahaan es krim X mendisrtibusikan es krimnya ke pedagang-pedagang dengan jatah 100 galon eskrim. Setiap pedagang mendapatkan jatah yang sama dan jadwal pembagian masing-masing.
Manfaat Vertikal Market dalam Bisnis
Sebenarnya, tidak semua jenis bisnis bisa menggunakan teknik pemasaran vertikal ini. Sebagian besar penggunanya adalah pelaku bisnis menengah, karena memang paling cocok menggunakan sistem ini.
Oleh sebab itu, sebelum menggunakannya Sobat Lakuu harus tahu dahulu apakah memang akan bermanfaat atau sebaliknya. Untuk perincian manfaat yang didapatkan dari sistem ini, adalah sebagai berikut:
1. Pesan dan branding penjualan yang lebih efektif, karena promosi fokus pada sejumlh pelanggan atau industri potensial tertentu. Hal ini dapat membantu meningkatkan peluang pengenalan merek produk Sobat Lakuuu.
2. Efisiensi dalam sistem ini jauh lebih baik daripada jenis horizontal, karena semua entitas berusaha mendorong peluang menciptakan sistem pemasaran lebih baik. Kemudian sama-sama mencoba melakukan hal-hal yang mendatangkan keuntungan.
3. Komunikasi dan hubungan akan lebih kuat antara setiap entitas dalam rantai pemasaran tersebut. Hal ini terjadi karena kerjasama yang terjalin mengharuskan terjdinya komunikasi rutin antar setiap entitas.
4. Lebih banyak sumber daya tersedia sehingga peluang sukses mencapai tujuan bersama menjadi sangat tinggi. Sobat Lakuuu akan mendapatkan manfaatnya langsung, seperti sumberdaya pengiriman barang sendiri.
5. Mengembangkan ide-ide baru menjadi hal yang mudah dilakukan karena ada banyak orang memikirkannya. Dengan wawasan setiap entitas yang berbeda, akan ditemukan berbagai ide baru demi mendapatkan keuntungan lebih besar lagi.
Pemasaran vertikal dalam bisnis merupakan sistem pemasaran modern yang memungkinkan semua pihak mendapatkan keuntungan sama, sesuai dengan biaya juga modal dikeluarkan. Jadi, tetap ada perbedaan besar keuntungan masing-masing pihak.
Jika Sobat Lakuuu adalah pelaku bisnis dan sedang ingin mengembangkan peluang keuntungan, dapat gunakan teknik ini. Namun, penerapan vertikal market dalam bisnis juga bergantung pada jenis bisnis Sobat Lakuuu.