Ketika kita hendak membangun suatu bisnis, salah satu langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan nama dan logo dari bisnis tersebut. Langkah ini tidak bisa dilakukan sembarangan, banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Karena nama dan logo menentukan kesan pertama dari calon konsumen. Nama dan logo yang baik akan memberikan kesan pertama yang baik pula, begitupun sebaliknya.
Kesan pertama yang baik dan unik akan membekas dalam benak konsumen. Dengan mengingat brand kamu, maka kemungkinan konsumen akan memilih untuk membeli produk di lapakmu lebih besar, bahkan bisa sampai melakukan repeat order. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi bisnis kamu kedepannya.
Cara Memilih Nama dan Logo Bisnis
Dalam praktiknya, nama akan diikuti dengan tagline atau slogan. Slogan merupakan serangkaian kata atau kalimat singkat yang dapat mencerminkan identitas brand. Oleh karena itu, sebelum menentukan nama, kamu perlu mengetahui tujuan dan di bidang apa bisnis kamu akan bergerak. Contohnya, Lakuuu Indonesia memilih nama yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan, dikemas dengan slogan “Solusi buat bisnis online kamu makin lakuuu” yang mewakili tujuan dan bidang perusahaan.
Berbeda dengan nama, logo bisnis merupakan gambaran visual identitas brand yang juga akan mencerminkan identitas brand kamu. Contohnya logo Lakuuu Indonesia, mengikuti namanya, merupakan perpaduan dari tiga huruf U dan menyerupai www yang juga mencerminkan bahwa Lakuuu Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Website Commerce Builder. Secara lebih detail, beginilah cara memilih nama dan logo brand yang tepat.
1. Unik
1. Unik
Nama dan logo harus unik, artinya belum pernah digunakan oleh bisnis lain. Kesamaan nama dan logo harus dihindari untuk menjaga keotentikan brand. Jangan sampai nama dan logo membuat bisnis kamu dikaitkan atau dianggap sebagai anak dari bisnis lain.
Pemilihan nama dan logo yang unik tidak berarti harus rumit, justru nama dan logo yang sederhana akan lebih mudah membekas di benak konsumen dan lebih disukai karena dianggap merangkul semua kalangan.
2. Umum
Menggunakan kata yang umum akan lebih baik. Namun, umum di sini bukan berarti secara harfiah. Contohnya, kamu membuka bisnis Soto Ayam Segar. Kemudian membuat website dengan nama Soto Ayam Segar agar menaikkan SEO bagi website-mu. Malahan, pemilihan kata seperti ini kalau bisa dihindari, karena kurang baik untuk jangka waktu panjang.
Lain halnya apabila kamu tidak ada rencana jangka panjang dalam bisnis tersebut, atau bisnis itu merupakan sampingan, uji coba dan sebagainya. Apabila demikian, kamu bebas memilih nama maupun logo tanpa mengikuti kaidah yang baik.
Contoh penggunaan nama yang umum seperti PT Osean Tour untuk wisata, PT Osean Writer untuk jasa kepenulisan, PT Osean Hoster jika menyediakan layanan hosting. Kata umum seperti tour, writer, hoster, dan sebagainya bisa pula dimasukkan dalam nama bisnis sebagai identitas.
3. Mewakili Bisnis
Nama yang mewakili bisnis tidak jauh berbeda dengan penggunaan kata umum. Dengan menggunakan nama yang mewakili bisnis, mudah bagi calon konsumen untuk mengidentifikasi bidang dimana bisnis bergerak. Contohnya kamu memiliki bisnis ayam geprek, maka pemilihan nama bisa dengan menambahkan kata “chicken” atau “ayam”.
Tips memilih nama yang mewakili bisnis dapat juga dimodifikasi dengan unsur visual pada logo. Kombinasi nama dan logo yang tepat dapat dengan mudah mewakili bisnis. Misalnya bisnis ayam geprek diatas dapat digabungkan dengan gambar ayam, cabai, atau alat penggorengan.
4. Memiliki Makna Positif
Memilih nama dan logo suatu bisnis sebaiknya tidak dilakukan secara buru-buru. Nama dan logo yang hendak kamu gunakan harus kamu ketahui maknanya. Makna tersebut pastinya harus positif dan baik, karena nantinya akan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap bisnis kamu.
Nama dan logo akan selamanya melekat pada brand. Bahkan jika kamu hendak mengganti nama dan logo bisnis, nama dan logo lamamu mungkin akan tetap muncul di benak konsumen. Mempersiapkan nama dan logo matang-matang dan banyak melakukan research jauh lebih baik daripada menyesal atau kesulitan mengganti wajah bisnismu.
5. Singkat
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pemilihan nama bisnis sebaiknya jangan terlalu panjang. Hal ini dipertimbangkan agar nama lebih mudah diucapkan dan diingat oleh konsumen. Pemilihan nama cukup satu sampai dua kata saja jika memungkinkan. Gunakan nama yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi cerminan bisnis yang kamu jalankan. Contoh pemilihan nama yang singkat dan mudah diingat seperti Nike, Netflix, Canon, dan lain sebagainya.
6. Memperhatikan Peraturan Perundang – Undangan
Di Indonesia, pembuatan nama brand diatur dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (MIG). Untuk itulah sangat penting mematuhi regulasi hukum secara formal dan patuh.
Tips satu ini menjadi sebuah keharusan jika kamu ingin menggunakan nama dan logo dalam jangka panjang, mendapat perlindungan payung hukum, dan aman. Konsultasikan dengan ahli hukum dan juga pelajari lebih dulu terkait undang – undang yang mengatur tentang merek.
7. Gabungan dari Dua Kata
Banyak perusahaan yang besar menggunakan nama dengan gabungan dua kata. Contohnya RuangGuru, TribunNews, dan sebagainya. Kamu pun dapat menggabungkan dua kata sebagai nama bisnis kamu sesuai kebutuhan, tetapi tetap kembali ke poin nomor 4, pastikan bahwa nama tersebut memiliki makna positif. Hindari pemilihan kata vulgar, kasar, dan SARA. Penggunaan bahasa yang baik sangat perlu diterapkan , sebab akan menjadi cerminan bisnis itu sendiri.
8. Cek Ketersediaan Domain untuk Website
Informasi dan promosi seputar produk tak hanya dapat kamu bagikan melalui media sosial, tapi juga bisa dari website. Mungkin kamu berpikir bahwa kegiatan marketing hanya cukup melalui media sosial, namun nyatanya dengan memiliki website resmi, bisnis kecil atau yang baru mulai sekalipun akan tampak lebih profesional dan kredibel. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan calon konsumen terhadap bisnis.
Nah, sebelum kamu menentukan nama dan logo mana yang pas, sebaiknya cek terlebih dahulu ketersediaan domain untuk website resmi kamu kelak. Caranya mudah, kamu cukup masuk ke penyedia hosting dan domain, lalu ketik di kolom pencarian domain nama bisnis kamu. Jika tersedia, berarti nama tersebut bisa kamu gunakan. Jika tidak, sebaiknya kamu memilih nama lain atau modifikasi kalau kamu tidak mau mengubah nama terlalu jauh. Selain nama domain, ekstensi juga perlu kamu pertimbangkan, seperti .co, .com, .org, .id, atau .co.id dan sebagainya. Lakuuu juga menyediakan fitur dimana kamu dapat membeli domain untuk website-mu langsung sehingga kamu tidak perlu repot lagi.
9. Minta Bantuan Google
Diciptakannya Business Name Generator merupakan tanda bahwa banyak sekali calon pelaku bisnisyang kebingungan mencari nama dan referensi logo untuk bisnisnya. Jika kamu salah satu dari mereka, kamu bisa minta bantuan Business Name Generator di situs pencarian Google. Setelah kamu memasukkan tujuan bisnismu, akan muncul beberapa pilihan rekomendasi dari generator.
Situs generator tersebut merupakan salah satu dari ribuan situs lainnya yang ada dalam internet. Jika kamu belum menemukan yang pas, kamu dapat mencari lebih banyak lagi rekomendasi dari situs lainnya. Namun terlalu banyak rekomendasi nanti malah membuat kamu pusing. Pilihlah nama yang paling baik dan sesuai dengan kebutuhan dan kriteria bisnis kamu.
Itulah cara dan tips memilih nama dan logo untuk brand bisnismu. Gimana? Sudah tercerahkan atau justru membuat bingung karena ternyata caranya semudah itu? Langkah selanjutnya setelah menentukan nama dan logo yaitu metode marketing supaya bisnis kamu cepat dikenal.