Ada berbagai macam marketplace di internet, namun kita harus akui bagaimana kehebatan Amazon yang berhasil merajai posisi marketplace favorit di seluruh belahan dunia. Hal itu terbukti dari bagaimana Amazon berhasil meraup keuntungan hingga 1 triliun dolar lebih.
Munculah sebuah pertanyaan yang menanyakan bagaimana bisa Amazon mencapai kesuksesan dalam waktu yang cukup singkat? Mengingat pada tahun 2015 lalu saja, Amazon berhasil meningkatkan valuasi perusahaan hingga 100 miliar dollar, atau 10 kali lipat dari tiga tahun lalu.
Bagi sobat Lakuuu yang penasaran, LAKUUU sudah merangkum 5 strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan Jeff Bezos itu dan berhasil menduduki sebagai raja marketplace dunia. Simak informasinya berikut ini.
1. Menerapkan strategi FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out memang menjadi momok yang cukup “mengerikan” khususnya di era digital seperti sekarang ini. Orang-orang menjadi “tidak ingin tertinggal” dan “harus tahu” tentang topik atau produk yang sedang hangat diperbincangkan.
Maka tak heran, Amazon melihat peluang ini dan memberikan sedikit “sentilan” FOMO di setiap produk jualannya. Hal Ini bisa dilihat dengan adanya tulisan “only 1 left in stock, order soon”.
Kalimat di atas akan meng-trigger siapapun yang melihatnya untuk sesegera mungkin membeli barang tersebut. Biasanya, kalimat di atas mengisyaratkan bahwa produk tersebut paling banyak dibeli dan diminati oleh banyak orang, sehingga cepat habisnya.
2. Membebaskan biaya ongkos kirim
Berat di ongkos kirim adalah hal yang sangat biasa dan wajar terjadi di kalangan para pembeli marketplace. Hal Ini juga yang membuat sebagian besar konsumen mengurungkan niatnya untuk membeli produk.
Amazon tampaknya sangat paham dengan tingkah laku dari para konsumennya, sehingga Amazon tidak segan untuk memberikan bebas ongkir kepada siapapun konsumen yang melakukan pembelian produk di atas $25 dengan estimasi kedatangan produk selama 8 Hari.
Tapi, Amazon juga sangat paham betul dengan “sulitnya menunggu” barang yang dipesan melalui internet. Dengan demikian, Amazon mengeluarkan subscription “Amazon Prime” yang memungkinkan para konsumennya untuk menerima produk lebih cepat dalam waktu 3 hari.
Karena sifatnya yang berlangganan, Amazon Prime dipatok dengan harga $99/tahunnya.
3. Fitur banding produk
Ada satu kebiasaan yang pasti dilakukan oleh para pelanggan yang hendak melakukan pembelian melalui marketplace, yaitu membandingkan dua atau lebih produk, berdasarkan harga, kualitas, dan merk.
Smartphone adalah salah satu produk yang sering dicari di Amazon, sekaligus salah satu produk yang paling sering dibandingkan, sebelum akhirnya pelanggan melakukan proses pembelian.
Kehadiran fitur “bandingkan produk” tersebut nyatanya sangat efektif dan memudahkan para pelanggannya untuk membandingkan produk yang satu dengan yang lainnya.
Adanya fitur banding produk ini juga yang menyebabkan para pelanggan yang tadinya sekedar ingin membandingkan harga dan spesifikasi produk, langsung menekan tombol beli.
4. Mayday Customer Service
Pelayanan yang satu ini yang mengubah ekosistem Amazon. Mayday Customer Service adalah pelayanan pelanggan yang ditujukan bagi pelanggan yang menghadapi kendala selama menggunakan marketplace Amazon.
Saat pelanggan meng-klik tombol Mayday, maka secara otomatis pelanggan akan langsung terhubung ke bagian Customer Service. Bukan melalui sambungan suara, namun menggunakan video call, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat.
Fitur Mayday ini akan sangat interaktif dan bermanfaat, jika bisa diaplikasikan di marketplace atau ecommerce Indonesia.
Fitur Mayday ini akan sangat interaktif dan bermanfaat, jika bisa diaplikasikan di marketplace atau ecommerce Indonesia.
5. Email marketing
Email marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang akan sangat membantu perusahaan untuk melakukan transaksi. Email marketing ini umumnya berisikan campaign, promo, gift voucher, bahkan produk keluaran terbaru.
Fakta uniknya adalah, sebanyak 28,3% penjualan Amazon datang dari email marketing. Bagaimana? Cukup menjanjikan, bukan?