Perusahaan ciptaan Lei Jun ini dulunya masih dianggap anak bawang yang diremehkan, dan bahkan tidak masuk ke dalam salah satu merek smartphone favorit dunia.
Namun, hanya dalam beberapa tahun semenjak perilisan smartphone pertama mereka, kini mereka berubah menjadi perusahaan raksasa yang kehadirannya perlu diperhitungkan.
Apa saja yang bisa Sobat Lakuuu pelajari dan terapkan sekarang juga dari suksesnya pertumbuhan Xiaomi ini? Berikut informasinya khusus untuk Sobat Lakuuu.
1. Baiknya Cara Memimpin Perusahaan
Salah satu buku bacaan favorit CEO Xiaomi Lei Jun adalah buku biografi Steve Jobs. Itulah sebabnya, kenapa gaya kepemimpinan Lei Jun memiliki kemiripan dengan pendiri Apple tersebut, dan banyak yang menyebutnya sebagai Steve Jobs asal Cina.
Jika Sobat Lakuuu perhatikan lagi, sebagian besar produk Xiaomi memang memiliki kemiripan dengan produk Apple, baik dari segi desain, maupun performa yang setara.
Walau hal tersebut sudah diakui oleh banyak orang, namun tetap saja, Xiaomi memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat luas, sebagai smartphone yang murah dan berkualitas tinggi.
2. Penerapan Metode Marketing yang Efektif
Apakah Sobat Lakuuu tahu? Saat awal mula perilisan smartphone pertama Xiaomi, yaitu Xiaomi Mi1, Xiaomi hanya bermodalkan media sosial sebagai alat marketingnya.
Hal di atas dimaksudkan untuk memangkas budget marketing demi bisa meningkatkan kualitas produk.
Tidak hanya itu saja, Xiaomi juga menggunakan teknik word-of-mouth atau strategi marketing dari mulut ke mulut untuk bisa mendongkrak penjualannya.
Hasilnya? Xiaomi Mi1 berhasil mendominasi pasar. Momentum ini dimanfaatkan oleh Xiaomi untuk semakin menambah kualitas smartphone mereka dengan meluncurkan Xiaomi Mi2 yang terjual hanya dalam rentang waktu yang singkat.
3. Membangun Komunitas yang Kuat
Jika Sobat Lakuuu bertanya-tanya, bagaimana cara Xiaomi bisa menjadi salah satu brand smartphone sukses dunia, jawabannya adalah karena komunitas yang kuat.
Sama halnya dengan merek handphone raksasa lainnya, Xiaomi turut mengajak aktif para penggunanya untuk mengembangkan smartphone dengan harga murah ini, melalui berbagai media yang ada.
Dengan cara mengajak para pembeli atau penggunanya mengambil peranan aktif ini, Xiaomi membangun koneksi yang lebih intim dan memiliki pengikut yang sangat kuat.
4. Membuka Feedback Pengguna
Adapun salah satu langkah yang diambil oleh Xiaomi dalam memperkuat komunitasnya adalah dengan membuka feedback atau saran kepada para penggunanya.
Feedback sangat diperlukan demi kelangsungan bisnis, khususnya bisnis yang bergerak di bidang teknologi.
Para pengguna yang langsung mengalami semua kelebihan serta kekurangan produk, tentu membutuhkan wadah untuk menyampaikan aspirasinya, agar produk bisa ditingkatkan kembali. Xiaomi menyediakan wadah tersebut.
Tidak hanya sebagai tempat feedback semata, tetapi juga untuk tetap terhubung dengan para penggunanya.
5. Memilih Orang yang Tepat
Lei Jun berhasil menyakinkan Hugo Barra, seorang Vice President Google yang sekaligus pernah menjabat sebagai bos besar Android, untuk masuk dan bergabung ke dalam Xiaomi.
Tidak hanya Hugo Barra, Lei Jun juga mempekerjakan para alumni terpilih yang pernah bekerja di perusahaan Microsoft untuk membantu mengembangkan produk Xiaomi.
Adapun tujuan Lei Jun memilih orang-orang tertentu di atas adalah untuk mempercepat proses perkembangan Xiaomi, sehingga bisa bersaing dan mendominasi di pasar teknologi.
Sobat Lakuuu juga bisa menerapkan hal ini, yaitu memilih Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya mampu memberikan ide-ide inovatif, tapi juga berkualitas.
6. Harga yang Diinginkan oleh Pembeli
Bukan menjadi rahasia umum lagi, bahwa Xiaomi memiliki harga ponsel yang murah, tanpa mengorbankan kualitas smartphone itu sendiri. Hal ini yang membuat Xiaomi begitu dicintai oleh banyak orang.
Xiaomi mengetahui dengan pasti siapa target market mereka, dan ini sangat diperlukan di dunia bisnis.
Dalam dunia bisnis, Sobat Lakuuu tidak boleh serta-merta menentukan harga tanpa mengetahui siapa target market, dan apa yang menjadi hambatan atau masalah yang sedang mereka hadapi.
Xiaomi, di satu sisi sangat memahami apa yang menjadi permasalahan target market mereka. Tidak asal desain atau membuat smartphone, tapi juga aspek lainnya yang perlu diperhatikan.
Alasan inilah yang semakin menguatkan kenapa Xiaomi dijadikan sebagai salah satu merek ponsel dunia favorit, tidak hanya di Cina atau di Indonesia saja, tetapi di seluruh negara belahan dunia lainnya.