Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Mulai Hidup Zero Waste dengan 6 Langkah Sederhana Berikut

by Lakuuu 2 November 2021

hidup-zero-waste
Dilansir Kompasiana, pada tahun 2020 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, total produksi sampah di Indonesia telah mencapai angka 67,8 juta ton. Itu artinya, ada sekitar lebih dari 180,000 ton sampah per hari nya yang berasal dari limbah pabrik, hingga limbah rumah tangga.

Angka di atas cukup membuat Indonesia masuk ke dalam jajaran 10 negara yang memproduksi sampah terbanyak, serta menjadi penyumbang aktif sampah dunia.

Tentu saja, hal di atas bukanlah prestasi yang patut dibanggakan. Kurangnya pengetahuan serta acuhnya masyarakat kepada sampah, membuat sampah di Indonesia kian meningkat.

5R Sebagai Langkah Awal Hidup Zero Waste


Agar mengurangi sampah yang semakin menumpuk, serta mencegah adanya bencana alam di kemudian hari yang diakibatkan oleh sampah, maka muncullah sati konsep gaya hidup yang dikenal dengan Zero Waste lifestyle.

Secara keseluruhan, Zero Waste lifestyle berfokus pada gaya hidup yang menghindari penggunaan barang satu kali pakai, dan berfokus pada memanfaatkan kembali produk-produk yang ada.

Adapun mereka yang menerapkan gaya hidup Zero Waste ini memiliki guiding yang diberi nama 5R,

1. Refuse: tolak apa saja hal-hal yang sekiranya bukan menjadi prioritas atau kebutuhan.

2. Reduce: kurangi hal-hal apa saja yang dibutuhkan.

3. Reuse: menggunakan barang yang bisa digunakan lagi.

4. Recycle: mengolah kembali barang menjadi barang yang berkualitas dan bernilai tinggi.

5. Rot: composting

6 Langkah Sederhana untuk Memulai Hidup Zero Waste


1. Cobalah untuk selalu membawa sedotan reusable

Indonesia mendukung gerakan anti plastik dengan melarang seluruh pusat perbelanjaan, dan tempat layanan makanan dan minuman untuk menggunakan plastik, mulai dari pengemasan, hingga perlengkapan makan dan minumnya.

Sobat Lakuuu juga bisa mendukung gerakan dari pemerintah ini, dengan selalu membawa sedotan sendiri yang dapat digunakan berulang kali.

Langkah sederhana ini nyatanya berdampak besar pada penurunan angka pembuangan plastik, khususnya sedotan plastik yang memang terkenal sulit untuk didaur ulang dan terurai.

2. Belanja dengan membawa kantong belanja sendiri

Akan ada rasa kebanggaan tersendiri apabila membawa kantong belanja sendiri, bukan? Nah, pertahankan perasaan tersebut dengan sering membawa kantong belanja setiap ingin belanja kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan lainnya.

Tapi ingat ya! Kantong belanja yang dimaksud itu juga bukan kantong plastik. Kantong belanja yang baik adalah kantong belanja yang terbuat dari kain yang kuat, sehingga bisa memuat banyak belanjaan sekaligus.

3. Selalu membawa botol minum sendiri

Kehadiran botol plastik nyatanya menjadi penyumbang terbesar sampah Indonesia selama ini. Banyaknya botol plastik kemasan yang tidak bisa diurai serta dibuang sembarangan, memicu bencana alam banjir yang terjadi selama ini.

Membawa botol minum atau tumbler sendiri akan membantu mengurangi penggunaan botol plastik, dan mencegah adanya bencana alam banjir.

Selain itu, sudah banyak toko minuman yang menyediakan ekstra bonus atau potongan harga, kepada siapapun yang membawa botol minumnya sendiri.

4. Modifikasi pakaian

Menurut The Sustainable Fashion Forum, diprediksi pada tahun 2030 konsumsi pakaian dunia akan mengalami peningkatan yang dramatis hingga mencapai 63 persen. Artinya, akan semakin banyak sampah garmen alias pakaian yang menumpuk di bumi.

Fast Fashion menjadi salah satu pemicu mengapa cepatnya penumpukan sampah tekstil tidak hanya di masa kini, namun juga di masa yang akan datang.

Sebelum hal di atas terjadi, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan berhenti membeli produk-produk pakaian yang memang tidak dibutuhkan.

Selain itu, Sobat Lakuuu bisa memodifikasi pakaian lama menjadi baru dengan menambahkan details kecil yang membuatnya terlihat lebih baik.

5. Buat pupuk sendiri

Sobat Lakuuu suka dengan kegiatan berkebun? Jika iya, mulai sekarang jangan lagi mengeluarkan dana lebih untuk membeli pupuk kompos. Faktanya, sisa makanan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang sama efektifnya dengan yang dijual di pasaran.

Hampir semua jenis makanan, mulai dari sayur, daging, cangkang telur, dan bumbu dapur yang sudah kadaluarsa bisa dijadikan pupuk.

Caranya cukup mudah, Sobat Lakuuu hanya perlu menyiapkan sampah-sampah organik yang ditimbun dengan tanah. Kemudian, sirahm permukaan tanah tersebut secukupnya.

Setelah tiga minggu berselang, tanah tersebut akan berubah menjadi kompos yang bisa langsung digunakan.

6. Menerapkan gaya hidup minimalis

Gaya hidup minimalis berfokus pada less is more. Dalam artian, orang-orang yang menerapkan gaya hidup ini hanya membiarkan barang-barang tertentu yang mampu memberikan manfaat, dan rasa kebahagiaan untuk masuk ke dalam kehidupannya.

Gaya hidup minimalis secara tidak langsung juga telah menganut gaya hidup Zero Waste, di mana seseorang yang menerapkan gaya hidup minimalis berfokus kepada apa yang mereka miliki, daripada apa yang tidak mereka miliki dan berkeinginan untuk memilikinya.