Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Jangan Asal Rebranding! Perhatikan 6 Hal Penting Ini

by Lakuuu Team 20 October 2021

jangan-asal-rebranding
Sobat Lakuuu, proses rebranding tidak hanya merubah visi misi perusahaan, logo, merek, produk dan jasa, atau bahkan sistem operasional semata.

Rebranding memerlukan proses pemikiran yang panjang, dan pertimbangan dari berbagai sisi, sehingga akan memakan waktu yang cukup lama, dan bahkan budget yang lumayan tinggi.

Maka dari itu, upaya rebranding tidak bisa dilakukan sembarang, tanpa rencana yang matang. Bagi Sobat Lakuuu yang ingin melakukan proses rebranding, ada hal penting yang harus diperhatikan, rebranding dapat berjalan sukses.

Brand, Branding dan Rebranding Perusahaan


Sebelum lebih lanjut, tidak ada salahnya untuk mengetahui perbedaan antara brand, branding, dan rebranding berikut.

Brand atau merek adalah identitas perusahaan yang menjadikannya berbeda dari perusahaan lain. Brand ini bisa berupa taglines, desain, simbol, nama, atau gabungan di antara semuanya.

Branding adalah upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membangun brand dan citra yang baik di tengah masyarakat.

Sedangkan, rebranding merupakan upaya untuk mengubah citra dari brand itu sendiri di tengah masyarakat, dengan harapan agar lebih sukses.

6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Rebranding


Di era modern seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang melakukan berbagai upaya untuk bisa tetap berdiri, dan menghasilkan keuntungan.

Rebranding merupakan salah satu upaya di atas. Contohnya, mengubah logo, slogan, produk, atau hal lainnya yang sekiranya membutuhkan perubahan.

Tapi, perlu diingat, bahwa jika suatu perusahaan masih bisa berkembang dengan brand dan branding yang sekarang, maka alangkah baiknya untuk tidak melakukan rebranding.

1. Riset Pasar

Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan rebranding adalah mengadakan evaluasi dan melakukan riset tentang kondisi di dalam perusahaan saat ini.

Ketahui terlebih dahulu, kenapa perusahaan harus melakukan rebranding, atau apa tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan proses rebranding.

Tidak hanya di internal, Sobat Lakuuu juga bisa melakukan riset posisi merek di tengah masyarakat. Seperti memperhatikan kondisi pasar saat ini, apa kebutuhan masyarakat, apa yang mereka inginkan, dan apa permasalahan yang mereka hadapi.

Hasil riset tadi nantinya akan menjadi data yang sangat penting, yang kemudian akan dievaluasi, dan nantinya baru diputuskan, apakah perusahaan akan tetap melakukan rebranding atau tidak.

2. Rancang Branding Baru yang Diinginkan

Keputusan bulat sudah diterima, bahwa perusahaan akan melakukan rebranding. Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah menyusun dan merancang strategi rebranding.

Cobalah untuk brainstorming bersama dengan rekan atau tim untuk mendapatkan banyak masukkan.

Hal yang terkait dengan rancangan ini adalah, apa nama atau logo baru dari brand, gambaran masa depan dari produk, atau jasa dari bisnis nantinya, bagaimana nantinya proses rebranding dan branding, dan lainnya.

3. Komunikasikan dengan Para Pemegang Saham

Melakukan rebranding memerlukan persetujuan dari banyak pihak, terlebih jika suatu perusahaan mendapatkan suntikan dana dari para pemegang saham.

Tentu saja, rancangan yang sudah Sobat Lakuuu buat, harus dipresentasikan dengan baik.

Informasikan juga alasan kenapa perusahaan melakukan rebranding, rincian timeline, berapa anggaran yang akan dikeluarkan, sasaran utama yang baru, serta apa dampak positif diadakannya rebranding pada perusahaan di masa yang akan datang.

4. Diskusikan dengan Para Ahli

Melakukan rebranding bukanlah sebuah perkara yang mudah. Banyak hal yang perlu dilaksanakan dan dipersiapkan dengan teliti, serta cermat. Memerlukan pertimbangan, dan melihat dari banyak sisi, termasuk memprediksi masa depan.

Sobat Lakuuu bisa mendiskusikan hal ini kepada para ahli untuk mendapatkan insight yang lebih baik kedepannya.

Para brand consultant atau brand strategy ini nantinya akan membantu perusahaan untuk melakukan rebranding, hingga memberikan masukkan berdasarkan data yang ada, serta tren bisnis yang berkembang di tengah masyarakat.

5. Dokumentasikan Proses Rebranding

Adanya dokumentasi rebranding ini sangat penting dilakukan, agar jika terjadi kesalahan atau error selama proses rebranding, maka Sobat Lakuuu dan tim dapat mengetahui di mana letak kesalahannya.

Pengarsipan ini bertujuan juga sebagai guidelines serta menjadi penentu keputusan bisnis di masa depan.

6. Sosialisasi Kepada Seluruh Orang yang Terlibat

Rebranding sudah selesai, kini saatnya perusahaan melakukan sosialisasi terhadap brand baru ini, atau branding.

Branding ini nantinya akan dilakukan oleh divisi Public Relations (PR) dari perusahaan, yang bertanggung jawab penuh atas perkenalan brand perusahaan.

Branding ini akan dilakukan dalam dua jenis kampanye, yaitu kampanye di dalam perusahaan (internal) dan kampanye di luar perusahaan (eksternal).

Kampanye internal ini diinformasikan kepada seluruh investor dan para karyawan perusahaan. Sedangkan, kampanye eksternal ditujukan kepada komunitas, media, dan masyarakat luas.