Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Sama-sama Mubazir, Ini Perbedaan Food Waste dan Food Loss

by Lakuuu 26 November 2021

perbedaan-food-waste-dan-food-loss
Perbedaan food waste dan food loss sebenarnya tidak jauh berbeda secara konsep, karena sama-sama berakhir di tempat pembuangan. Kedua istilah ini tidak lagi asing jika sedang membahas tentang sampah makanan.

Indonesia menjadi penyumbang sampah makanan urutan nomor dua di dunia, setelah Arab Saudi, dengan kontribusi cukup besar. Padahal sampah makanan sendiri bisa berakibat fatal terhadap kehidupan, contohnya kelaparan.

Angka kelaparan Indonesia tergolong serius, fakta tersebut disampaikan oleh Global Hunger Index. Banyak orang kelaparan di lingkungan sekitar seharusnya membuat manusia berkaca tentang gaya hidupnya.

Perbedaan Food Waste dan Food Loss

Food loss merupakan sampah makanan dari bahan pangan contohnya sayur, buah, atau bahan mentah namun tidak bisa diolah lebih lanjut, akhirnya terbuang sia-sia. Karena ini masyarakat kesusahan mencari bahan pangan.

Di Indonesia sudah banyak terjadi kasus demikian, seperti di Kabupaten Banyuwangi dimana petani buah naga membuah hasil panennya ke sungai. Sungguh kondisi yang amat disayangkan, padahal masih bisa dimanfaatkan.

Penyebab dari kasus tersebut yaitu proses pra-panen ternyata tidak sesuai dengan harapan (kualitas di bawah standar), adanya permasalahan dalam proses penyimpanan, serta permintaan yang menurun.

Permainan harga antara agen dengan distributor dapat memicu lonjakan harga, sehingga akhirnya tidak terjual juga menjadi salah satu faktor. Selain itu, penyimpanan terlalu lama di gudang menyebabkan hasil panen rusak.

Dari faktor konsumen, jika tidak bijak memilih produk maka produk tersebut menjadi mudah busuk lalu akhirnya berakhir di pembuangan. Sebaiknya Sobat Lakuuu lebih teliti lagi dalam memilih produk bahan pangan.

Sedangkan food waste adalah kondisi dimana makanan siap saji akhirnya terbuang di tempat pembuangan akhir. Hal ini memicu produksi gas metana serta karbondioksida. Kedua gas ini tidak bagus untuk Bumi.

Gas berupa karbondioksida dan metana akan terbawa ke lapisan atmosfer, bahkan dapat merusak lapisan ozon. Fungsi lapisan ozon yaitu menjaga kestabilan suhu Bumi, jika terganggu akibatnya akan muncul perubahan iklim.

Penyebab terjadinya kasus ini yaitu manusia yang tidak menghabiskan makanan, memesan makanan tidak sesuai porsi, membeli makanan tidak sesuai selera, serta merasa gengsi jika ketahuan makan banyak.

Perbedaan Food Waste dan Food Loss, Bagaimana Mengatasinya?

Kedua masalah ini tidak kunjung selesai karena keseriusan penanganan terbilang cukup rendah, serta belum adanya teknologi canggih untuk pengolahan sampah makanan. Sangat mengerikan jika melihat ke dalam fakta.

Manajemen penyimpanan atau kulkas itu sangat perlu untuk diterapkan Sobat Lakuuu di rumah. Salah satu metodenya yaitu, First In First Out atau urutan konsumsi berdasarkan produk yang paling dulu masuk.

Mengolah kembali sayuran atau buah-buahan yang sudah tidak terlihat segar menjadi cemilan. Jika mendapati tampilan tidak segar, jangan buru-buru dibuang. Rendam dalam air selama beberapa menit atau dibuatkan salad.

Menyimpan sisa makanan ke dalam kontainer untuk disimpan dalam kulkas. Bila tidak habis, jangan langsung dibuang ke tempat sampah. Paling baik menyimpannya di sebuah kontainer bening serta diberikan label.

Sebenarnya, sisa buah atau sayur dalam rumah tangga bisa dimanfaatkan untuk merawat tubuh. Contohnya madu dan alpukat digunakan untuk perawatan kulit hingga rambut. Bubuk kopi dan gula sebagai scrub alami.

Buat kompos alami dari sisa makanan untuk menyuburkan dan menutrisi berbagai tanaman di rumah. Proses komposter ini dilakukan apabila sudah tidak terpikirkan alternatif lainnya. Pupuk dapat berupa cair dan padat.

Membuat list belanjaan merupakan salah satu langkah tepat menghindari aktivitas mubazir. Tulis list belanjaan pada secarik kertas untuk memudahkan pembedaan kebutuhan prioritas, jangan lupa cek ketersediaan stok di rumah.

Perbedaan Food Waste dan Food Loss Ditangani Secara Unik di Negara Ini

Berbagai negara seluruh dunia kini mulai menyadari tentang perbedaan food waste, mengolah sampah, dengan menggunakan ide kreatif menghindari penimbunan sampah. Timbunan sampah menyebabkan pencemaran lingkungan, sangat membahayakan.

1.  Norwegia

Proses pengolahan limbah diserahkan pada masyarakat serta industri sekitar. Sebagai imbalan, pemerintah Norwegia akan memberikan upah kepada pihak yang mampu mengumpulkan limbah. Perusahaan industri juga diberikan kesempatan sama.

2.  Australia

Di Indonesia tepatnya Surabaya, dengan menukarkan botol plastik Sobat Lakuuu bisa menikmati transportasi secara gratis. Di Sydney, Australia, tidak hanya mendapat transportasi gratis namun juga tiket bioskop secara cuma-cuma.

3.  Swedia

Pengolahan limbah di Swedia dilakukan dengan membuat mall sebagai tempat khusus menjual barang daur ulang atau barang masih layak pakai. Masyarakat mengajukan barangnya supaya bisa diperbaiki dan dijual.

4.  Brazil

Brazil’s Greenest City, Curtiba, melakukan hal unik berupa pendidikan serta sosialisasi terhadap anak-anak mengenai pentingnya mengolah limbah. Program untuk jangka panjang ini ternyata membawa dampak luar biasa.

5.  Ethiopia

Addis Ababa, Ethiopia, mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbahan bakar limbah lingkungan. Tidak hanya memberi akses tenaga listrik, PLTU ini memberikan sumber air bersih serta batu bata.

Walaupun Indonesia belum tergolong maju karena teknologi pengolahan limbah masih kurang memadai, setidaknya Sobat Lakuuu bisa berkontribusi dengan mengubah mindset. Perbedaan food waste dan food loss harusnya perlahan ditangani.