Pasti Sobat Lakuuu sudah tahu apa yang dimaksud dengan generasi sandwich atau sandwich generation ini kan? Sudah Banyak orang dan berbagai narasumber terpercaya yang telah mengulas tentang generasi yang Katanya “terhimpit” layaknya roti isi itu.
Beberapa isu yang berkembang dengan di Tengah masyarakat tentang generasi roti isi tersebut, seperti tidak bisa mencapai kebebasan finansial, tidak mampu memiliki investasi, dan bahkan yang paling buruk tidak akan memiliki dana yang cukup untuk masa tuanya nanti.
Apakah iya seburuk itu? Apa saja ciri-ciri dari sandwich generation itu? Dan Bagaimana dampaknya bagi para generasi yang termasuk ke dalam generasi sandwich? Simak informasinya berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan generasi sandwich?
Sederhananya, sandwich generation adalah mereka yang harus menanggung beban finansial dari tiga generasi, yaitu generasi orang tuanya, dirinya sendiri, dan anak atau keluarganya.
Hal Ini diumpamakan layaknya sandwich, di mana lapisan paling bawah adalah roti, lalu lapisan di tengahnya adalah isian, dan lapisan teratas adalah roti lagi. Lalu, di mana letak para sandwich generation ini? Mereka berada di tengah yang berperan sebagai isian dari roti lapis itu.
Fenomena ini berangkat dari generasi-generasi sebelumnya, yaitu generasi baby boomers yang masih menganggap bahwa banyak anak banyak rezeki, sehingga para baby boomers tidak memiliki persiapan yang cukup saat masa tuanya.
Mereka masih memiliki paradigma, bahwa semua beban keuangan dan finansial mereka di masa tua, akan ditanggung oleh anak-anaknya kelak. Mindset ini nyatanya terus berkembang hingga di generasi sekarang. Dimana, bahan-bahan pokok dan fluktuasi produk tidak terkendali.
Inilah yang membuat generasi milenial khususnya, “kesulitan” dalam mengurus keuangannya. Di satu sisi, mereka harus menafkahi orang tua mereka. Satu sisi, mereka juga memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarga dan diri mereka sendiri.
Jadi, sudah bisa dibayangkan betapa stresnya para generasi yang masuk ke dalam sandwich generation ini, bukan?
Apa dampak jangka Panjang yang akan ditimbulkan dari fenomena ini? Khususnya bagi mereka yang termasuk generasi sandwich.
Dampak dari sandwich generation
Dampak dari sandwich generation
Para orang tua yang sudah lanjut usia, memiliki produktivitasnya yang sangat terbatas, sehingga kecil peluang bagi mereka untuk melamar di suatu perusahaan, atau bahkan membangun bisnisnya sendiri.
Di samping itu, anak-anak juga belum memiliki kemampuan untuk mencari uangnya sendiri, sehingga peran Sobat Lakuuu sebagai orang tua untuk menafkahi anak dan istri juga harus diutamakan.
Dengan demikian, jalan tengahnya adalah Sobat Lakuuu harus berusaha sekeras mungkin akan bisa mencukupi kebutuhan hidup orang tua yang sudah tidak lagi produktif, serta keluarga (istri dan anak) dan diri sendiri.
Bahkan, terkadang untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri, seperti sekedar memberikan self-rewards harus berpikir dua kali.
Lantas, Bagaimana caranya agar generasi sandwich tetap bisa menjaga cash-flow-nya? Bagaimana cara mengatur keuangan khusus untuk para generasi roti lapis ini?
3+ Cara mengatur keuangan generasi sandwich
Setidaknya, ada 3+ tips yang bisa diterapkan langsung agar alur keuangan generasi sandwich tidak berantakan, dan masih bisa merasakan jerih payah kerja dengan self-rewards.
1. Miliki side hustle yang menguntungkan
Mau tidak mau, para generasi sandwich tidak bisa hanya mengandalkan pemasukan utamanya. Mereka membutuhkan pemasukan tambahan, sehingga keuangan mereka tetap terjaga dengan baik.
Memanfaatkan kemampuan, seperti kemampuan menulis, desain, atau bahkan photography akan sangat membantu untuk mendapatkan pemasukan tambahan dengan menjual jasa.
Side hustle ini tergolong menggiurkan, dan siapa tahu pekerjaan sampingan ini dapat menjadi pekerjaan utama yang pemasukannya bahkan lebih besar daripada main income.
2. Buat anggaran
Tanpa membuat anggaran keuangan, pengeluaran akan tidak terkendali, sehingga para generasi sandwich sudah bisa dipastikan tidak akan bisa “bergerak” sama sekali.
Adapun cara membuat anggaran adalah dengan mengetahui terlebih dahulu berapa pengeluaran utama Sobat Lakuuu perbulannya. Pengeluaran bulanan ini sudah termasuk biaya listrik, air, kebutuhan pokok, dan jika ada cicilan juga bisa dimasukkan.
Dengan adanya anggaran, Sobat Lakuuu memiliki kejelasan berapa dana yang harus dikeluarkan setiap bulannya.
3. Persiapkan dana darurat
Kita tidak akan pernah tahu kapan nasib sial akan menimpa kita. Memiliki dana darurat adalah langkah yang bijak untuk dilakukan, jikalau ada suatu kejadian yang memang sangat urgent dan membutuhkan dana saat itu juga.
Jika generasi sandwich tidak memiliki dana darurat dan mengambil dana dari tabungan, sudah dipastikan cash-flow nya akan berantakan.
4. Mulai berinvestasi dari sekarang
Siapa bilang generasi sandwich tidak bisa berinvestasi? Investasi sangat diperlukan untuk Hari tua. Jangan sampai anak-anak kita juga menjadi generasi sandwich dan harus menafkahi kita kelak di hari tua.